Karyawan adalah aset perusahaan. Kalau karyawan bekerja dengan giat, perusahaan yang akan mendapatkan keuntungan. Tapi, karyawan adalah manusia. Mereka bisa kehilangan motivasi, termasuk motivasi dalam bekerja. Oleh karena itu, memberikan pelatihan atau training motivasi untuk karyawan secara berkala sangat penting untuk dilakukan.
Mengapa pelatihan motivasi untuk karyawan sebaiknya diberikan secara berkala? Seorang karyawan tentu harus melakukan pekerjaan yang rutin setiap hari. Hal ini bisa menimbulkan kejenuhan. Memberikan training motivasi akan memberikan mood booster yang dibutuhkan, agar kejenuhan itu tidak berdampak buruk bagi kinerja mereka.
Training motivasi akan memberikan suntikan semangat kepada para karyawan. Selain itu juga agar karyawan tetap fokus pada tujuan awalnya bekerja di perusahaan, yaitu berkomitmen untuk bersama-sama mencapai tujuan. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama, baik tujuan perusahaan maupun tujuan si karyawan itu sendiri.
Beberapa perusahaan menyelenggarakan pelatihan motivasi untuk para karyawannya secara berkala. Tujuannya adalah untuk menjaga agar motivasi para karyawan dalam bekerja tidak menurun akibat kejenuhan karena rutinitas. Dengan mengadakan pelatihan itu, perusahaan sebenarnya juga sudah memberikan kesempatan pada karyawannya untuk ‘keluar sejenak’ dari rutinitas bekerja.
Pelatihan untuk menjaga atau meningkatkan motivasi karyawan juga tidak melulu harus dengan training yang isinya hanya memberikan kata-kata atau permainan yang sifatnya ‘membakar semangat’.
Ada juga yang mengadakan pelatihan berupa seminar atau ceramah mengenai budaya perusahaan, pelatihan mengelola keuangan pribadi, atau pelatihan manajemen. Nantinya, materi pelatihan akan disisipi hal-hal yang dapat meningkatkan motivasi si karyawan dalam bekerja.
Bahkan, perusahaan juga bisa mengadakan perjalanan rekreasi atau wisata bersama untuk para karyawan. Bisa juga melakukan outbond. Dalam setiap acara yang diadakan dalam rekreasi atau outbond tersebut, dapat diisi dengan permainan atau kata-kata yang dapat memacu motivasi mereka untuk bekerja lebih baik lagi.
Lalu, kapan sebaiknya training motivasi itu diberikan? Tidak ada panduan atau patokan yang khusus. Memberikan pelatihan motivasi secara berkala adalah hal yang baik. Tapi yang terbaik adalah memberikan training motivasi tersebut di saat yang paling dibutuhkan.
Pihak perusahaan dapat mencermati perilaku karyawannya, untuk mengetahui apakah mereka sudah waktunya mendapatkan pelatihan motivasi. Ada beberapa ciri dari karyawan yang menunjukkan bahwa motivasi bekerja sudah mulai menurun, seperti:
Salah satu yang bisa diikuti oleh para karyawan untuk meningkatkan motivasinya adalah training atau pelatihan Managing Team Performance dari Presenta Edu. Training ini sebetulnya dirancang untuk para manajer dan calon manajer baru, agar mereka mendapatkan ilmu mengenai mengelola sebuah tim kerja.
Salah satu tugas seorang manajer adalah memotivasi anak buah atau anggota timnya. Maka, dalam training ini juga diberikan materi mengenai motivasi.
Dengan materi yang mudah dipahami dan aplikatif, pelatihan Managing Team Performance dari Presenta Edu akan membuat peserta pelatihan lebih enjoy mengikutinya. Karyawan yang mengikuti training ini juga akan termotivasi agar dirinya kelak bisa menjadi seorang manajer yang baik.
Macam-macam Motivasi
Motivasi karyawan dalam bekerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu:1.Motivasi dari dalam
Setiap orang pasti punya motivasi, termasuk dalam bekerja. Setiap karyawan pasti memiliki motivasi saat dia memilih untuk melamar dan akhirnya bisa bekerja di sebuah perusahaan atau instansi tertentu2. Motivasi dari luar
Motivasi setiap orang, selain karena tujuan pribadinya, dipengaruhi juga oleh rangsangan dari luar, oleh sesuatu yang berasal dari luar dirinya. Kedua jenis motivasi ini harus bersinergi di dalam diri para karyawan, untuk bisa menghasilkan kinerja yang bermanfaat. Manfaat itu harus bisa dirasakan bersama, baik oleh diri pribadi si karyawan maupun oleh perusahaan.Training Motivasi Untuk Karyawan

- Sering bergosip atau ngobrol dengan rekan kerjanya
- Kurang bertanggung jawab
- Tidak antusias dalam bekerja
- Sering mengeluh
- Tidak mau bertanya
- Tidak fokus
- Merasa dirinya yang paling benar
Managing Team Performance Training

Trackbacks/Pingbacks