0811-1880-84 support@presenta.co.id

Creative Thinking & Innovation Strategy – Samsung Electronics Indonesia

Menjadi karyawan yang kreatif dengan memiliki beragam ide bukanlah hal yang mudah. Terlebih kreativitas tersebut sangat dibutuhkan dalam menunjang profesi yang dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan.

Creative Thinking & Innovation Strategy - Samsung Electronics Indonesia 1Selain itu, setiap perusahaan juga pasti menginginkan agar semua karyawannya dapat menjadi seorang karyawan yang kreatif. Kreativitas memang memiliki andil yang cukup besar untuk kemajuan sebuah bisnis. Kreativitas diperlukan untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna bagi perusahaan. Tanpa kreativitas dan inovasi, maka sebuah mileu bisnis akan sulit untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain.

Samsung Electronics Indonesia, sebagai salah satu perusahaan elektronik terkemuka terus berupaya mengembangkan kreativitas karyawannya. Sebagai yang terdepan dalam pasar elektronik di Indonesia, kreativitas tanpa batas sangat diperlukan, agar terus menjadi yang terbaik. Untuk itu, Samsung Electronics Indonesia memberikan stimulus kepada karyawannya untuk senantiasa berpikir kreatif demi terciptanya budaya inovasi di tempat mereka bekerja.

Stimulus tersebut adalah memberikan training atau pelatihan yang dapat merangsang mereka untuk menjadi orang yang kreatif. Pelatihan atau training bagi para karyawan Samsung Electronics Indonesia itu dipercayakan kepada Presenta Edu, sebagai salah satu provider training yang dapat diandalkan. Diharapkan, melalui pelatihan ini, maka sisi kreatif para karyawan dapat terus diasah.

Creative Thinking & Innovation Strategy - Samsung Electronics Indonesia 2Dengan mengusung tema: Creative Thinking & Innovation Strategy, training ini dibawakan secara dinamis oleh salah satu fasilitator Presenta Edu, yaitu Djohan Yoga, PhD (pakar creative thinking and innovation di Indonesia). Presenta Edu dipercaya oleh pihak Samsung Electronics Indonesia untuk melatih karyawannya sebanyak 7 batch (angkatan), dimana setiap batch  terdiri dari 30 orang peserta. Para peserta itu terlihat sangat antusias untuk mengikuti pelatihan.

Setiap peserta training Creative Thinking & Innovation Strategy ini banyak belajar dan menguasai kemampuan seperti:

 

1. Membuat Mind Map (sebagai tools atau alat bantu) untuk berpikir dengan kreatif dan berinovasi

Mind Map adalah sebuah cara mencatat dengan memanfaatkan bagaimana otak bekerja. Teknik ini diperkenalkan oleh Tony Buzan, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri.

Menurut Buzan, otak bekerja dengan gambar dan asosiasi, dan cara mencatat Mind Map juga mengandalkan gambar dan asosiasi tersebut karena daya ingat terkait dengan persepsi, perhatian yang Anda berikan (attention), dan proses berpikir atau memahami (reasoning).

Mind Map adalah sebuah diagram yang digunakan untuk mewakili kata-kata, ide, atau item lain yang terhubung dengan kata kunci sentral. Mind Map digunakan untuk menghasilkan, memvisualisasikan, dan mengorganisasikan informasi, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Pada teknik Mind Map, Anda akan mencatat menggunakan kata kunci (keyword) dan gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi di kepala Anda dan ketika Anda melihat gambar tersebut maka akan terjelaskan ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi.

Dengan demikian Mind Map dapat menjadi suatu alat yang powerful untuk menghasilkan ide-ide dengan cara yang lebih natural sesuai dengan cara kerja otak Anda.

 

2. Mengenal 6 aktifitas-kreatif untuk menciptakan sebuah ide (CREATE)

Teknik CREATE ini merupakan sebuah tools aktivitas kreatif yang dapat menyediakan solusi alternatif dalam pembuatan keputusan serta mencari beragam solusi yang berbeda untuk mengupayakan hasil final yang dapat diaplikasikan dalam proses bisnis.

CREATE adalah singkatan dari:

  • Combine: berfungsi untuk menganalisa kemungkinan menggabungkan dua ide atau lebih. Dalam beberapa kasus, menggabungkan dua ide yang inovatif akan menciptakan produk baru atau teknologi baru yang dapat memimpin pasar.
  • Reverse: bertujuan untuk mengeksplorasi segala potensi untuk melakukan inovasi. Membalik proses atau suatu bagian sistem diharapkan mampu membantu memecahkan sebuah masalah atau menelurkan hasil yang lebih inovatif.
  • Eliminate: kemampuan untuk berkreasi menciptakan inovasi dengan cara menghilangkan atau menghapus beberapa sumberdaya, proses ataupun alat dalam sebuah sistem untuk menghasilkan sebuah inovasi.
  • Alternative: cara untuk memperluas pilihan dalam memandang sebuah proses yang sedang berlangsung untuk mendapatkan ide terkait inovasi yang diharapkan dapat memecahkan suatu masalah.
  • Twist: menyesuaikan atau memutar beberapa sisi atau cara pandang terhadap suatu permasalahan sehingga ide yang dihasilkan menjadi jauh lebih baik dan bervariasi.
  • Elaborate: Teknik ini bertujuan mengidentifikasi beberapa bagian dari sebuah proses yang dapat dipisah, diurai atau dipecah untuk menghasilkan ide yang optimal dan membantu mengeksplorasi berbagai kemungkinan.

3. Menggunakan pendekatan CAMPER untuk mengembangkan pola berpikir kritis

Pendekatan ini digunakan untuk menghasilkan ide atau inovasi yang tepat. Jadi, tools ini dipelajari untuk memfasilitasi seseorang agar dapat mengembangkan kreativitas dan pola pikir kritis dalam mencari ide yang tepat.

CAMPER sendiri adalah tools yang terdiri dari beberapa poin, yaitu:

  • Consequences: Apa konsekuensi kita mempercayai ide ini?
  • Assumptions: Apa asumsi yang akan muncul dari hal ini?
  • Main Issue: Apa isu utama dari ide ini?
  • Prejudice: Apa dugaan-dugaan yang akan muncul dari ide ini?
  • Evidence: Bukti apa yang diberikan untuk menopang ide ini?
  • Relevance: Seberapa besar relevansi ide ini dengan ide lainnya?

 

4. Mengaplikasikan metode 6 Thinking Hats untuk memandu inovasi

Six Thinking Hats diciptakan oleh Dr. Edward de Bono. Premis yang digunakannya adalah bahwa otak manusia berpikir dalam beberapa cara berbeda yang dapat diidentifikasi, dan dapat dengan mudah digunakan kapan saja, sehingga dapat disusun sebuah cara terstruktur untuk mengembangkan strategi dalam berpikir.

Six Thinking Hats bekerja berdasarkan prinsip parallel thinking process, yaitu proses berpikir yang menempatkan setiap sudut pandang atau pendapat seseorang secara paralel (sejajar) dengan sudut pandang atau pendapat yang lainnya. Parallel thinking adalah sebuah alternatif untuk menghindari adu argumentasi yang tidak efektif.

Six Thinking Hats mengajak orang untuk menyederhanakan proses berpikir hanya dari satu sudut pandang yang sama pada satu saat yang sama. Dengan begitu proses pengambilan keputusan terhadap suatu ide baru untuk sebuah terobosan inovasi dapat dilakukan dengan lebih menyeluruh, mudah dan cepat.

Creative Thinking & Innovation Strategy - Samsung Electronics Indonesia 3Dengan pelatihan ini, para manajer dan karyawan di Samsung Electronics Indonesia sekarang memiliki keterampilan baru yang sangat berguna untuk senantiasa berpikir kreatif agar senantiasa terpacu untuk menghasilkan inovasi. Karena pada hakikatnya, inovasi lah yang akan membuat setiap organisasi bisnis senantiasa hidup dan bertumbuh.

Jika perusahaan Anda ingin mengadakan training Creative Thinking & Innovation Strategy ini, silakan hubungi tim Presenta di HP/WA 0811 1880 84 atau kirim email ke putri@presenta.co.id