0811-1880-84 support@presenta.co.id

Masalah Komunikasi Dalam Perusahaan: Penyebab Munculnya Konflik

Sebagai seorang manajer, maka keahlian utama yang harus Anda miliki dan kembangkan adalah kemampuan untuk berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini akan membuat pekerjaan Anda semakin lebih mudah. Kemampuan berkomunikasi sangat membantu Anda untuk melakukan tugas lain Anda sebagai manajer, yaitu melakukan delegasi pekerjaan, memberikan motivasi kepada anggota tim, mengembangkan tim kerja, dan tentu saja, menjalin komunikasi dengan semua kolega.

Semua tugas itu akan bisa Anda lakukan jika Anda memiliki kemampuan berkomunikasi yang mumpuni. Selain dengan anak buah atau tim kerja, di tempat kerja Anda juga harus sering berkomunikasi dengam atasan, dengan sesama manajer dari tim yang berbeda, juga dengan klien.

Masalah komunikasi dalam perusahaan bisa berujung pada sebuah konflik. Dengan kemampuan berkomunikasi, Anda juga bisa menghindari adanya konflik yang berkepanjangan di dalam tim kerja Anda. Bahkan, tidak hanya menghindari konflik yang berkepanjangan, Anda juga bisa menghindari munculnya konflik jika Anda mampu berkomunikasi dengan baik.

Masalah Komunikasi Dalam Perusahaan Dapat Menyebabkan Konflik

Adanya konflik di kantor atau di tempat kerja adalah suatu keniscayaan. Di tempat kerja, berkumpul orang-orang dengan karakter, kepribadian, dan pola pikirnya masing-masing, yang tentu saja berbeda satu sama lain. Perbedaan ini mungkin saja akan menimbulkan gesekan, yang bisa berujung pada konflik.

Hal-hal yang mungkin bisa menjadi pemicu timbulnya gesekan itu biasanya adalah masalah komunikasi. Masalah komunikasi yang biasa terjadi di tempat kerja dan berpotensi berujung pada sebuah konflik misalnya:

  • Masalah personal
  • Kurang mau mendengarkan
  • Salah persepsi

Tiga hal itu mungkin terlihat sepele. Namun jika tidak diperhatikan dan diantisipasi, maka bisa jadi timbul masalah di dalam tim.

Bagaimana semua itu bisa menimbulkan konflik? Lalu, bagaimana kemampuan berkomunikasi dapat membantu untuk mengatasinya, atau bahkan mencegahnya agar tidak menjadi konflik yang berkepanjangan?

1. Masalah Personal

mengatasi konflik internal di perusahaan

Adanya perbedaan karakter, kepribadian, serta pola pikir, dapat membuat adanya perbedaan sifat dan sikap seseorang. Ada orang yang sifatnya cuek. Orang seperti ini biasanya tidak terlalu memikirkan orang lain. Baginya, yang penting dia tidak membuat masalah dan orang lain juga tidak mendatangkan masalah bagi dia.

Ada juga orang yang sensitif. Orang seperti ini bertolak belakang dengan orang yang cuek. Orang yang sensitif cenderung bersikap dan bertindak sangat hati-hati. Dia takut jika ada orang lain yang mendapatkan masalah atau kesulitan akibat kesalahannya. Dia juga sangat menghindari terlibat masalah dengan orang lain.

Lalu, ada juga orang yang sangat perfeksionis. Dia selalu ingin melakukan semua tugasnya tanpa kesalahan sedikitpun. Akibatnya, orang seperti ini sering berpikir bahwa semua keberhasilan tim adalah karena andilnya.

Perbedaan sikap dan sifat yang kadang-kadang bertolak belakang ini tentu saja sangat berpotensi untuk menimbulkan konflik. Jika orang-orang yang beraneka ragam ini tidak dipimpin oleh seorang manajer yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, maka besar kemungkinannya terjadi gesekan yang berujung pada konflik yang berkepanjangan.

Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka seorang manajer andal sebenarnya justru bisa memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam timnya untuk menjadi sebuah kekuatan.

Perbedaan karakter, kepribadian, dan sifat akan diiringi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika seorang manajer mampu untuk menjalin komunikasi yang baik dan efektif dengan anggota timnya yang berbeda-beda itu, maka dia akan menemukan kelebihan dan kekurangan ini.

Jika manajer dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota timnya, maka dia dapat mendelegasikan tugas dengan tepat.

Konflik biasanya terjadi karena ada orang yang merasa tidak puas atau tidak senang mengerjakan tugasnya. Jadi, orang ini kemudian akan ‘menyerang’ orang lain yang menurutnya tidak bekerja dengan baik. Orang tidak senang melakukan tugasnya karena dia merasa tidak mendapatakan pekerjaan yang tepat dengan dirinya. Hal inilah yang bisa diminimalisir oleh seorang manajer. Jika dia mampu untuk menempatkan seseorang di bidang pekerjaan yang tepat, maka konflik bisa dihindari.

2. Kurang Mau Mendengarkan

penyebab munculnya konflik

Dalam sebuah rapat di dalam tim kerja, tidak jarang terjadi perdebatan yang cukup panas. Setiap orang memiliki ide dan ingin agar idenya itulah yang dilaksanakan. Kadang-kadang, perdebatan terjadi hanya karena salah satu pihak tidak atau kurang mau mendengarkan paparan ide dari pihak lain.

Sebagian besar orang adalah pendengar yang buruk. Sebagian besar orang hanya mendengarkan karena memang dia menunggu gilirannya untuk bicara. Ada juga yang hanya mau mendengarkan sesuatu yang memang ingin dia dengar. Selain itu, ada juga yang tidak mau mendengarkan karena terhalang oleh persepsinya sendiri.

Padahal, mendengarkan adalah faktor penting dalam berkomunikasi. Sebuah rapat akan lebih mudah untuk mendapatkan hasil yang baik jika setiap orang yang terlibat mau mendengarkan pihak lain dengan sungguh-sungguh. Dengan mendengarkan, maka setiap orang dapat memberikan masukan. Jadi, rapat akan menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan kinerja.

Tapi jika setiap peserta rapat hanya ingin bicara tanpa mau mendengarkan, maka yang ada hanyalah perdebatan yang tidak akan ada habisnya. Akibatnya, rapat menjadi tidak efektif dan hanya membuang-buang waktu.

Seorang manajer yang baik tentu harus bisa memimpin rapat dengan baik. Dengan kemampuan berkomunikasi, Anda bisa membuat seluruh anggota tim mau mendengarkan ide atau masukan dari rekan-rekannya. Dengan begitu, rapat dapat berjalan efektif dan efisien.

Tentu saja tidak hanya dalam rapat. Jika Anda memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, maka setiap hari Anda bisa ‘mendengarkan’ apa yang terjadi di dalam tim kerja Anda. Anda dapat menjadi pendengar yang baik untuk anak buah Anda. Dengan begitu, anak buah akan semakin termotivasi dalam bekerja.

3. Salah Persepsi

training pemecahan konflik perusahaan

Kemampuan berkomunikasi yang baik akan membantu Anda untuk menyampaikan semua pesan penting kepada anak buah dengan baik. Pesan itu mungkin saja berupa informasi mengenai adanya perubahan kebijakan dari perusahaan, pemaparan job desc kepada masing-masing anggota tim, atau sekadar menjalin komunikasi sehari-hari dengan para anggota tim.

Tapi, jika semua itu tidak disampaikan dengan cara komunikasi yang tepat, maka bisa saja menimbulkan salah persepsi. Ketika ada perubahan kebijakan dari perusahaan dan Anda tidak menyampaikannya dengan tepat kepada anak buah, maka hal itu mungkin saja akan menimbulkan gejolak. Perubahan kebijakan dianggap mengganggu ‘kenyamanan’ kerja anak buah. Ketika kenyamanannya terganggu, maka bisa menimbulkan keresahan dan gejolak di kalangan anak buah.

Namun, jika Anda menyampaikannya dengan tepat, maka anak buah akan dapat menerimanya dengan baik pula.

Atau, ketika Anda menjalin komunikasi dengan anggota tim dengan cara yang tidak tepat, maka mungkin saja hal itu akan menimbulkan isu atau gosip. Mungkin saja ada anak buah yang kurang senang ketika Anda bercanda dengan anak buah Anda yang lain, sehingga akan menimbulkan isu.

Untuk itulah, kemampuan berkomunikasi di tempat kerja menjadi sangat penting bagi setiap karyawan, terutama bagi seorang manajer. Dengan kemampuan berkomunikasi, maka seorang manajer dapat ‘meluruskan’ jika ada persepsi yang salah mengenai sesuatu di dalam timnya.

Misalnya, ketika ada anggota tim yang salah mengerti mengenai informasi perubahan kebijakan, maka seorang manajer harus bisa memberikan pemahaman yang benar. Tentu saja dengan bahasa atau gaya berkomunikasi yang sesuai.

Masalah komunikasi memang masalah vital yang harus menjadi perhatian utama para manajer. Dengan begitu, Anda dapat mengembangkan kinerja tim.

Jika Anda sebagai manajer, namun masih merasa kurang memiliki kemampuan berkomunikasi, Anda bisa mempelajarinya bersama Presenta Edu. Presenta Edu dapat memberikan pelatihan atau training komunikasi efektif bagi Anda, para manajer.






2 Comments

Trackbacks/Pingbacks

  1. 5 Kesalahan Gaya Berkomunikasi Para Manajer — Presentasi.net - […] berkomunikasi dengan mereka, tunjukkan bahwa Anda menaruh kepercayaan penuh kepada mereka, kepada tim Anda. Sikap ini akan memotivasi anggota…
  2. Manfaat Aktivitas Team Building Bagi Perusahaan | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara - […] Jika terjalin komunikasi yang baik di antara anggota tim, maka kinerja juga diharapkan akan semakin baik. Dengan komunikasi yang…
  3. Problem Solving: Soft Skill yang Mungkin Jadi Penyelamat Hidup Anda - Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara - […] emosional, kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, berbahasa, dan sebagainya. Kemampuan memecahkan masalah atau problem solving pun merupakan salah satu bentuk…
  4. GROWTH MINDSET LEARNING - AND Learning & Coaching - […] emosional, kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, berbahasa, dan sebagainya. Kemampuan memecahkan masalah atau problem solving pun merupakan salah satu bentuk dari soft skill…
  5. Manfaat Komunikasi Efektif di Tempat Kerja - Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara - […] Komunikasi efektif dapat diartikan sebagai komunikasi antara dua orang atau lebih di mana pesan yang dimaksud berhasil disampaikan, diterima,…
  6. 7 Prinsip Ini Bisa Jamin Negosiasi Bisnis Anda Sukses - Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara - […] yang lumayan penting terhadap kehidupan seseorang. Tanpa bernegosiasi, yang bisa terjadi hanyalah konflik dan jika dibiarkan, hanya akan menghambat…
  7. Menguasai Komunikasi Asertif dalam Langkah-Langkah Mudah | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara - […] terhadap perspektif mereka, hal ini dikenal sebagai komunikasi asertif. Komunikasi asertif adalah keterampilan komunikasi yang utama dan amat bermanfaat…
  8. Tujuh Kebiasaan Generasi Milenial di Tempat Kerja (yang Sebaiknya Dihilangkan) | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara - […] para generasi milenial, sebaiknya ubahlah tuntutan menjadi permohonan, permintaan, dengan gaya bahasa yang lebih menunjukkan rasa hormat dan merendah.…
  9. Yuk, Kenali Prinsip Dasar Bernegosiasi Dalam Bisnis - Talkactive - […] yang cukup penting terhadap kehidupan seseorang. Tanpa bernegosiasi, yang bisa terjadi hanyalah konflik dan jika dibiarkan, hanya akan menghambat kenyamanan dan…

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *