0811-1880-84 support@presenta.co.id

4 Keterampilan Penting Bagi Seorang Manajer

Mendapatkan promosi menjadi seorang manajer adalah dambaan banyak orang. Dengan ditunjuk menjadi seorang manajer, berarti Anda dipercaya oleh perusahaan untuk memegang tanggung jawab lebih. Tentu saja, ini juga akan meningkatkan gaji Anda. Menjadi seorang manajer berarti Anda harus berhadapan dengan tantangan baru. Ada beberapa skill atau keterampilan penting yang harus Anda kuasai sebagai seorang manajer. Apakah Anda harus memimpin sebuah tim yang sudah terbentuk, atau apakah Anda harus membuat sebuah tim kerja yang baru, semuanya membutuhkan keterampilan-keterampilan tersebut. Selain itu, ada juga beberapa hal yang sebaiknya Anda hindari agar tim kerja Anda bisa maksimal dalam bekerja dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Yang pertama kali harus sangat disadari oleh para manajer adalah, bahwa selain harus bersikap sebagai seorang manajer, Anda juga dituntut untuk menjadi seorang pemimpin. Apa perbedaan di antara keduanya? Pemimpin adalah orang yang melakukan hal-hal yang benar, sedangkan manajer adalah orang yang melakukan hal-hal dengan benar. Seorang pemimpin memiliki visi ke depan dan bekerja untuk mewujudkan visi tersebut. Sedangkan seorang manajer bertugas untuk membuat visi itu terlaksana dengan baik. Jika Anda memiliki kedua kemampuan tersebut, maka Anda adalah seorang manajer yang brilian. Untuk menjadi seorang manajer yang brilian tersebut, ada beberapa keterampilan yang sebaiknya Anda miliki, yaitu:

1. Mendelegasikan Pekerjaan

teknik delegasi untuk manajer Tugas utama seorang manajer adalah melakukan delegasi dengan benar. Walaupun Anda memiliki berbagai macam keahlian, tapi jika Anda tidak dapat mendelegasikan tugas dengan baik dan tepat kepada anak buah Anda, maka semuanya akan sia-sia. Bisa-bisa Anda malah akan sibuk bekerja sendiri. Kalau Anda akhirnya hanya sibuk sendiri, maka tentu saja Anda tidak bisa melakukan banyak hal. Padahal, dengan tim kerja yang Anda miliki, Anda bisa menjadi lebih produktif. Tim kerja akan produktif ketika setiap anggota tim melakukan pekerjaannya dengan baik. Semua itu sangat ditentukan oleh kemampuan Anda mendelegasikan tugas. Perusahaan akan memberikan target untuk Anda dan tim Anda. Anda lalu melakukan pengamatan, apa saja yang harus dilakukan demi mencapai target tersebut. Setelah semua pekerjaan Anda susun, maka pekerjaan-pekerjaan itu harus Anda serahkan kepada anggota tim, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Saat semua anggota tim melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar, maka target perusahaan dapat dicapai. Kemampuan mendelegasikan tugas sangat membutuhkan kemampuan berkomunikasi. Dengan menjalin komunikasi yang efektif, maka Anda dapat mengetahui kemampuan masing-masing anggota tim Anda. Dengan begitu, Anda dapat memberikan tugas yang tepat untuk mereka. Dengan berkomunikasi juga, Anda bisa mengetahui apakah ada masalah di antara anggota tim Anda. Masalah itu bisa saja masalah hubungan antarkaryawan, bisa juga masalah pekerjaan. Kalau Anda mengetahui adanya masalah sedini mungkin, maka Anda akan bisa segera mencari cara untuk mengatasinya. Jadi, masalah tidak akan berlarut-larut, apalagi sampai mengganggu produktivitas.

2. Memotivasi Anggota Tim

Tugas lain yang tidak kalah penting bagi seorang manajer adalah cara memotivasi semua anggota tim. Tanpa ada motivasi dari orang yang mereka anggap sebagai pemimpin, tentu anggota tim tidak akan maksimal dalam bekerja. Memberikan motivasi kepada anggota tim kerja bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara yang sederhana sampai pada cara yang cukup kompleks. Misalnya dengan sering mengajak mereka ngobrol, memberikan contoh yang baik, menanyakan keadaan mereka, sampai dengan memberikan penghargaan kepada anak buah yang berprestasi.

3. Mengembangkan Tim Kerja

mengembangkan kemampuan tim kerja Sebuah tim kerja pasti terdiri dari beberapa orang, dengan perbedaan karakter dan kemampuannya masing-masing. Sebagai seorang manajer, Anda juga harus mampu mengenali kekuatan masing-masing anggota tim. Jadi, Anda bisa memanfaatkannya demi kebaikan tim kerja Anda. Selain itu, Anda juga harus bisa memahami kelemahan setiap anggota. Dengan begitu, Anda bisa mencari cara untuk menutupi kelemahan tersebut, atau bahkan menghilangkannya dan nantinya mampu mengembangkan dan membangun tim yang solid. Dengan mengetahui perbedaan karakter, kelebihan, dan kelemahan setiap anggota tim, maka Anda bisa mengusahakan sesuatu agar masing-masing anggota dapat memberikan kontribusinya yang maksimal bagi tim. Saat sebuah tim meraih kinerja yang baik, maka setiap anggota tim juga dapat merasakan manfaatnya.

4. Menjalin Komunikasi Dengan Anggota Tim

Inilah keterampilan kunci yang harus dimiliki oleh para manajer, jika mereka ingin memiliki tim dengan kinerja yang baik. Dengan keterampilan berkomunikasi, maka tugas-tugas penting yang harus dilakukan oleh para manajer, seperti yang telah disebutkan di atas, dapat dilaksanakan dengan baik. Kemampuan berkomunikasi yang baik bukan hanya soal kemampuan berbicara, tapi juga kemampuan untuk mau mendengarkan anak buah. Sebuah tim kerja pastinya akan sering mengadakan rapat. Saat rapat ini, semua pihak sebaiknya mau mengeluarkan pendapatnya, demi kebaikan tim. Ketika ada anak buah yang sedang mengatakan pendapatnya, manajer dan anggota tim yang lain harus mendengarkannya sehingga anggota tim dapat menyampaikan ide dengan baik. Kemampuan mendengarkan yang baik artinya juga mau mendengarkan kritik dan saran, khususnya yang membangun, dari anak buah. Selain dengan anak buah, para manajer juga harus mahir berkomunikasi dengan pihak luar, seperti dengan atasan dank lien. Dengan kemampuan berkomunikasi ini, maka para manajer dapat melakukan negosiasi untuk memberikan yang terbaik bagi tim dan perusahaan tempatnya bekerja. Itulah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh para manajer. Zaman akan terus berubah. Artinya, selalu akan ada perubahan yang terjadi. Di sinilah pentingnya jiwa pemimpin di dalam diri seorang manajer. Anda harus bisa berpikir mengenai perubahan yang bisa saja terjadi suatu hari ini. Dengan begitu, Anda bisa mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya mulai dari sekarang. Selain itu, Anda juga harus bisa mencari cara untuk tidak terlibat konfrontasi dengan atasan Anda. Mungkin, Anda memang berbeda pendapat dengan si bos. Tapi, Anda bisa berkomunikasi dengannya, agar dicapai jalan tengah yang saling menguntungkan. Menjadi seorang manajer memang tidak mudah. Di satu sisi Anda harus menjadi seorang atasan, tapi di sisi lain juga Anda punya atasan. Dibutuhkan keterampilan khusus untuk menghadapi anak buah dan bos sekaligus. Kalau Anda ingin mendapatkan ilmu untuk semakin meningkatkan kemampuan Anda sebagai seorang manajer sekaligus leader yang baik, Anda dapat mengikuti training atau pelatihan leadership dan kepemimpinan kami yang diselenggarakan secara reguler.





Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *