Bagaimana Agar Tim Saya Solid?

Tim kerja yang solid adalah dambaan semua orang, khususnya para manajer. Tim kerja yang solid akan membuat pekerjaan berat terasa ringan. Tim kerja yang solid adalah tim yang masing-masing anggotanya dapat dan mau bekerja sesuai dengan kapasitas dan tugasnya. Tim kerja yang solid kadang-kadang juga sangat membantu ketika ada salah satu anggota tim yang mengalami masalah, di luar masalah pekerjaan. Jika ada anggota tim yang mengalami masalah pribadi dan masalah itu bisa diselesaikan dengan baik, maka kinerja di tempat kerja tidak akan terganggu. Tapi, membuat tim kerja yang solid itu tidak mudah. Masing-masing orang punya karakter dan kebiasaan. Bukan persoalan gampang untuk menyatukan yang berbeda-beda itu dalam satu irama. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, untuk bisa mendapatkan sebuah tim kerja yang solid, yaitu:

1. Apa yang diharapkan

kerja sama tim yang solid Sebuah tim akan solid jika masing-masing anggotanya memahami perannya di dalam tim tersebut. Di dalam tim, setiap orang mendapatkan peran atau tugas yang sesuai dengan kemampuannya. Jika seseorang memahami dengan baik mengapa dia ditempatkan pada posisi tersebut, maka dia akan berusaha untuk mengerahkan segenap kemampuannya untuk bisa memberikan yang terbaik. Anggota tim yang baik adalah dia yang sangat mengerti bahwa seandainya dia tidak melakukan tugas atau perannya dengan sungguh-sungguh, maka timnya bisa hancur. Karena dia tidak ingin timnya hancur, maka dia harus bekerja dengan sebaik-baiknya. Menjadi tugas seorang manajer untuk bisa terus menanamkan pada diri anggota timnya, bahwa keberadaan mereka sangat dibutuhkan oleh anggota tim yang lain.

2. Menunjukkan komitmen

Masing-masing anggota tim harus memililki komitmen yang sama, agar tim tersebut menjadi solid. Semua anggota tim harus berkomitmen untuk dapat mencapai tujuan kerja tim tersebut. Jika tim dapat bekerja dengan baik, maka setiap anggotanya pula yang akan mendapatkan keuntungan. Agar timnya solid, maka seorang manajer harus dapat untuk memimpin para anggotanya. Tujuannya adalah agar masing-masing anggota juga berkomitmen kuat untuk memperkuat tim melalui peran mereka.

3. Posisi tepat untuk orang yang tepat

Apa jadinya jika seorang striker ditempatkan menjadi seorang kiper? Tentu dia tidak dapat menjalankan tugas tersebut dengan baik. Seorang striker tidak biasa berlatih untuk menjadi seorang kiper, sehingga dia tidak memilliki kemampuan untuk menjaga gawang dengan baik. Demikian juga di dalam sebuah tim. Diperlukan orang-orang yang tepat untuk berada di sebuah posisi. Seorang manajer harus jeli untuk melihat kemampuan masing-masing anggota timnya, agar dia dapat memberikan tugas atau peran yang sesuai kepadanya.

4. Bersinergi, bukan berkompetisi

Business Colleagues Together Teamwork Working Office Di dalam sebuah tim, masing-masing orang punya tugas masing-masing. Jadi, diperlukan suatu motivasi agar masing-masing bekerja sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Setiap anggota tim harus memberikan kemampuan terbaiknya, untuk kebaikan bersama, bukan untuk menonjolkan diri. Jika anggota tim bekerja dengan baik hanya demi keuntungannya sendiri, maka dia akan cenderung meremehkan orang lain. Untuk anggota yang seperti ini, akan sulit untuk mau bekerja sama, karena dia hanya memikirkan dirinya sendiri. Sehebat apapun dia, tapi jika dia tidak mau bersinergi dengan anggota yang lainnya, maka bisa merusak irama kerja sama di dalam tim. Disini, seorang manajer harus berperan menurunkan ego setiap anggota timnya, agar masing-masing mau saling bersinergi.

5. Komunikasi di antara sesama anggota tim

Sebuah tim yang terdiri dari orang-orang hebat, tidak akan menjadi sebuah tim yang kuat, jika mereka bekerja sendiri-sendiri, tanpa pernah berkomunikasi. Komunikasi diperlukan agas masing-masing anggota bisa melihat apakah masih ada kekurangan yang timbul dalam kerja tim itu. Jika tidak ada komunikasi, semua anggota tim tidak akan pernah mengetahui apakah masih ada hal yang perlu dituntaskan atau tidak. Atau, apakah semua pekerjaan sudah selesai dengan sempurna atau belum. Tanpa komunikasi, anggota tim yang satu tidak akan mengetahui jika ada anggota tim yang lain yang membutuhkan bantuan. Padahal bantuan itu mungkin saja dapat membuat hasil kerja tim menjadi lebih baik lagi.

6. Siap dengan perubahan

Di dunia ini, perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi. Di perusahaan manapun, pasti akan selalu terjadi perubahan. Misalnya saja perubahan pemimpin, dewan direksi, atau bahkan pemilik perusahaan. Perubahan-perubahan ini dapat mempengaruhi kinerja sebuah tim kerja yang ada di dalamnya. Tapi, jika setiap anggota tim menyadari perubahan tersebut, maka masing-masing dapat mencari cara, dengan kemampuannya masing-masing, agar perubahan yang terjadi justru dapat meningkatkan kinerja mereka. Memang tidak mudah bagi seorang manajer untuk membuat tim kerjanya menjadi tim yang solid. Apalagi jika dia adalah seorang manajer baru yang tidak bisa memilih timnya sendiri. Dia harus memutar otak agar dapat membuat orang-orang yang sudah ada itu menjadi anggota tim yang kuat. Namun semuanya itu bisa dipelajari. Anda bisa mencari di internet, tentang apa yang harus dilakukan untuk membuat tim Anda menjadi solid. Atau, Anda bisa mengikuti pelatihan untuk para manajer, agar mendapatkan trik membentuk sebuah tim yang solid. Jika Anda membutuhkan bantuan profesional mengenai cara untuk membentuk sebuah tim yang solid di lingkungan kerja Anda, Anda bisa mendapatkannya di sini.





3 thoughts on “Bagaimana Agar Tim Saya Solid?”

  1. Pingback: Memaksimalkan Kinerja Tim yang Efektif | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top