Kadang-kadang, seseorang dapat berhasil dalam pekerjaan atau bisnisnya justru karena menguasai soft skills atau keahlian-keahlian non-akademik. Keahlian-keahlian ini misalnya kecerdasan emosional, kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, berbahasa, dan sebagainya. Kemampuan memecahkan masalah atau problem solving pun merupakan salah satu bentuk dari soft skill yang dibutuhkan.
Problem solving merupakan bagian dari proses berpikir. Pengertian pendekatan problem solving dapat dijelaskan sebagai sebuah metode perencanaan kerja yang meliputi penilaian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Sementara pengertian problem solving menurut para ahli, di antaranya Purwanto (1999:17), adalah suatu proses menghadapi situasi baru dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu. Tujuannya agar agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai dengan keinginan yang ditetapkan.
Ada pula pengertian problem solving menurut Gulo (2002:111) yang mengatakan, bahwa problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.
Ada pula yang disebut complex problem solving. Complex problem solving adalah metode untuk memperjelas suatu masalah yang sangat kompleks dalam kehidupan nyata.
Memiliki keterampilan atau keahlian problem solving yang baik sangat bermanfaat karena masalah hampir kita temui setiap hari. Beberapa di antaranya bahkan sangat kompleks dan rumit.
Menyelesaikan masalah dengan efisien dan tepat waktu pastinya butuh strategi. Strategi problem solving dibutuhkan agar mampu mengidentifikasi masalah yang menghambat pencapaian tujuan. Strategi problem solving seringkali disebut juga sebagai siklus problem solving karena menyerupai daur. Mengapa? Karena seringkali ketika suatu masalah terselesaikan, timbul masalah baru, sehingga langkah-langkahnya akan berulang kembali.
Langkah-langkah problem solving sendiri setidaknya ada lima, yaitu:
- Mendefinisikan masalah
- Mengumpulkan data
- Mengidentifikasikan penyebab masalah yang paling mungkin
- Mengidentifikasikan yang menjadi akar permasalahan tersebut
- Mengajukan dan mengimplementasikan solusinya.
Setelah mengetahui langkah-langkahnya, hal selanjutnya yang perlu dikuasai adalah teknik problem solving. Ada banyak sekali teknik problem solving yang bisa kita contoh, tapi kali ini kita akan khusus menyoroti tentang teknik dan materi creative problem solving.
Materi creative problem solving lebih mengedepankan keterampilan dan cara berpikir kreatif untuk memecahkan masalah. Adalah Alex Osborn, pendiri Creative Education Foundation, yang pertama kali mengembangkan creative problem solving ini pada 1940.
Bagaimana tekniknya?
1. Klarifikasi masalah
Yang dapat kita lakukan adalah menjelajahi visi untuk mengidentifikasi tujuan, keinginan, atau tantangan kita. Ini adalah langkah pertama yang penting karena kita mudah sekali berasumsi secara keliru kalau kita tahu apa masalahnya.
Kemudian kumpulkanlah data. Kumpulkan informasi yang berkaitan dengan yang kita hadapi, serta kembangkan pemahaman yang jelas tentang masalah tersebut.
Lalu, ajukan pertanyaan yang akan menghasilkan solusi. Pikirkan tentang hambatan yang mungkin akan kita hadapi, juga peluang-peluang yang dapat muncul.
2. Mengeksplorasi gagasan
Kita bisa menjelajahi ide-ide untuk menjawab pertanyaan yang kita ajukan tadi. Jadilah kreatif dan tidak selalu kembali ke pola pikir atau kebiasaan lama agar gagasan yang muncul pun lebih segar dan baru. Brainstorming dan Mind Map adalah cara yang bagus untuk mengeksplorasi ide-ide ini.
3. Mengembangkan apa yang sudah didapat
Evaluasi dan analisislah semua solusi yang muncul, kemudian rumuskanlah satu solusi yang paling tepat. Lalu, putuskan, apakah kira-kira kita dapat mengimplementasikannya dengan sukses.
4. Mengimplementasikan solusi
Setelah memilih solusi terbaik, kembangkan sebuah rencana aksi. Mulailah dengan mengidentifikasi sumber daya dan tindakan yang akan memungkinkan kita mengimplementasikan solusi tadi. Hal yang juga penting adalah mengomunikasikan rencana tersebut dan memastikan semua orang yang terlibat memahami dan menerimanya.
Kelihatannya mudah, ya? Tapi tentunya kita mesti belajar menggunakannya, apalagi kalau ini adalah pengalaman pertama kami untuk menerapkan teknik problem solving di tempat kerja atau secara profesional. Jangan khawatir, ada banyak sekali tempat yang menawarkan creative problem solving and decision making training atau pelatihan problem solving dan pengambilan keputusan.
Anda akan mendapatkan banyak materi problem solving, juga materi practical problem solving atau penyelesaian masalah praktis, dari training creative problem solving ini. Akan dikupas pula berbagai kelebihan dan kekurangan metode problem solving.
Nah, mantapkan diri Anda untuk mengambil pelatihan problem solving dari Presenta Edu karena, seperti yang diungkapkan di atas, soft skill yang satu ini akan lebih memuluskan langkah dalam memperbaiki kinerja kita,maupun tim kerja dan perusahaan. (*)
Apa saja keterampilan utama yang perlu dikuasai seorang manajer baru?
Dapatkan buku Essential Skills for New Manager - Seri 1 yang membahas bagaimana 4 skill utama dalam mengelola tim dengan baik.
131 halaman - PDF format - Gratis untuk Anda