Agar Anda Tidak Menjadi Musuh Bagi Tim Anda Sendiri

Tugas seorang manajer memang sama sekali tidak ringan. Dia harus bisa mengelola anggota tim, yang masing-masing punya kepribadian dan karakter yang berbeda-beda. Setiap anggota tim punya kelebihan dan kekurangan. Di antara anggota tim itu, bisa jadi ada yang karakternya mengancam untuk menjadi musuh bagi anggota tim yang lain. Seorang manajer harus mampu agar hal itu tidak terjadi.

Tapi yang lebih sulit lagi, jika si manajer itulah yang ternyata berpotensi menjadi musuh di dalam tim. Karena manajer adalah pemimpin, maka jika pemimpinnya sendiri yang menjadi musuh di dalam tim, kinerja tim bisa sangat berantakan.

Anda tentu tidak ingin menjadi musuh bagi tim kerja Anda sendiri.Bagaimana caranya agar hal itu tidak terjadi?

Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan:

1. Perhitungkan target dan kemampuan tim

Anda akan menjadi musuh bagi tim kerja Anda sendiri jika Anda tidak memperhitungkan target dan kemampuan tim dengan baik. Misalnya, Anda menerapkan target yang sangat tinggi kepada anggota tim Anda.

Memang, target yang tinggi dapat menjadi pemicu bagi seluruh anggota tim untuk mengerahkan segenap kemampuannya. Tapi, jika target sangat tinggi itu tidak sesuai dengan kemampuan anggota tim, maka hasilnya bisa menjadi bencana. Target tidak tercapai. Anda juga bisa kehilangan tim kerja Anda.

Jadi, sebelum menetapkan target untuk tim kerja Anda, perhitungkan agar sesuai dengan kemampuan yang ada . Target Anda memang diberikan oleh perusahaan. Tapi sebagai manajer, Anda berhak untuk melakukan negosiasi dengan bos Anda, mengenai mana target yang realistis dan mana yang tidak.

2. Berikan penghargaan kepada anggota tim

memberikan penghargaan kepada karyawan

Anda harus memberikan penghargaan kepada anggota tim, untuk kontribusinya terhadap kinerja tim. Sekecil apapun kontribusi itu, Anda harus menghargainya.

Penghargaan terhadap kinerja anggota tim tidak selalu harus dilakukan dengan memberikan bonus atau hadiah mahal. Ucapan terima kasih yang tulus kepada anggota tim cukup bisa menunjukkan penghargaan Anda kepada mereka.

Jika Anda tidak menghargai usaha anggota tim Anda, maka motivasi kerja mereka akan menurun. Lama-kelamaan bisa jadi menghilang.

3. Tidak memanfaatkan anggota tim untuk keuntungan diri Anda sendiri

Ini berhubungan dengan poin pertama. Ada manajer yang ‘memeras’ keringat anggota timnya demi keuntungannya sendiri.

Manajer seperti itu bisa jadi menetapkan target yang sangat tinggi, yang memaksa anak buahnya bekerja sangat sangat keras sehingga sering over time. Hal ini tidak diimbangi dengan memberikan insentif yang layak, dengan alasan menghemat bujet. Jika tim mencapai target, maka manajer itu mengatakan bahwa itu adalah hasil kerja kerasnya, tanpa menyebutkan bahwa timnyalah yang sudah mewujudkannya.

Tentu saja itu bisa dikatakan sebagai tindakan yang memanfaatkan anak buah demi keuntungan diri sendiri.

Kalau tim kerja Anda berhasil, maka tunjukkan kepada atasan bahwa seluruh anggota tim berkontribusi di dalamnya.

4. Berikan kritik yang membangun kepada anggota tim

memberikan kritik yang membangun

Tidak ada orang yang sempurna. Demikian juga dengan anggota tim Anda. Ada kemungkinan anggota tim Anda melakukan kesalahan atau bekerja tidak sesuai dengan harapan.

Untuk mereka, tentu Anda boleh menegur untuk memberikan kritik. Tujuannya adalah agar anak buah tersebut menyadari kesalahannya dan bekerja dengan lebih baik.

Jika Anda harus memberikan kritik, maka tentu saja kritiknya harus membangun. Kritik yang membangun adalah kritik yang bisa memberikan motivasi untuk memperbaiki kesalahan dan bekerja dengan lebih baik.

Jangan sampai kritik Anda hanyalah omelan kosong belaka, yang hanya menunjukkan kesalahan si anak buah, tanpa memberikan alternatif solusi. Kritik seperti ini justru bisa menjatuhkan mental anak buah Anda.

5. Tidak meragukan diri sendiri

Seorang manajer yang baik adalah dia yang percaya pada dirinya sendiri. Dengan begitu, dia dapat menularkan rasa percaya dirinya itu kepada seluruh anggota timnya.

Jika Anda tidak percaya diri, alias meragukan diri Anda sendiri, hal ini bisa sangat mempengaruhi kinerja anggota tim.

Kalau Anda sendiri tidak yakin dengan keputusan dan rencana kerja bagi seluruh anggota tim, anak buah juga akan ragu-ragu untuk mengeksekusinya. Seseorang yang ragu-ragu saat bekerja, tidak akan bisa bekerja dengan baik. Akibatnya, hasil kerjanya juga tidak akan sesuai dengan harapan.

Mengelola sebuah tim tentu tidak akan maksimal seandainya Anda sebagai manajer justru bertindak sebagai musuh. Hal itu kadang-kadang tidak disadari karena bisa terwujud dari tindakan-tindakan yang sederhana, yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Anda tentu ingin menjadi manajer yang benar-benar bisa memimpin tim dengan baik. Berarti Anda harus terus mengasah kemampuan leadership Anda.

Salah satu caranya adalah dengan mengikuti training atau pelatihan untuk menjadi manajer yang ideal. Klik di sini jika Anda ingin mendapatkan ilmu-ilmu untuk menjadi manajer yang baik untuk tim kerja Anda.






Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top