Daftar Isi
Di sebuah perusahaan atau organisasi, pasti diisi oleh orang-orang dengan beragam karakter dan latar belakang. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada itu, mereka harus mencapai tujuan yang sama, yaitu tujuan perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja.
Beberapa tantangan atau masalah yang bisa menghambat proses kerja sama di dalam sebuah tim antara lain adalah:
1. Tidak ada visi dan misi yang jelas
Hal itu tentu tidak mudah. Orang-orang yang berbeda-beda itu harus disatukan dalam sebuah tim kerja. Sebuah tim tentu membutuhkan kerja sama di antara anggota-anggota timnya. Ini adalah sebuah tantangan, yang bukan tidak mungkin akan menimbulkan masalah.
Ini tentu akan menimbulkan kebingungan di antara anggota tim. Anggota tim merasa tidak memiliki kejelasan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa tujuan yang harus dicapai.
Kebingungan itu lama-kelamaan akan menurunkan motivasi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas.
2. Anggota tim yang kurang percaya satu sama lain
Sebuah kerja sama akan terjalin dengan baik jika masing-masing anggotanya saling menaruh kepercayaan. Bayangkan jika dalam sebuah kesebelasan sepakbola, para pemain tidak mempercayai rekan-rekan setimnya. Tentu permainan akan jadi sangat tidak menarik dan tim tidak akan berhasil memenangkan pertandingan.
Rasa tidak percaya ini bisa muncul akibat anggota tim merasa kurang percaya pada dirinya sendiri. Mereka tidak mau menunjukkan sisi negatif dalam dirinya, kemudian menganggap bahwa anggota yang lain juga demikian. Akibatnya setiap orang merasa anggota lain menyembunyikan sesuatu. Masing-masing anggota juga jadi tidak mengetahui potensi yang dimiliki oleh anggota lainnya.
3. Adanya perbedaan dalam gaya dan cara bekerja
Karena adanya perbedaan karakter dan pola pikir, maka hal itu akan mempengaruhi cara seseorang dalam bekerja. Jika hal ini tidak dikomunikasikan dengan baik, maka bisa menimbulkan konflik di kemudian hari.
4. Kurangnya motivasi kerja
Yang sangat mempegaruhi seseorang dalam bekerja adalah motivasi. Motivasi kerja yang baik dapat membuat produktivitas menjadi baik pula. Oleh karena itu, suatu tim kerja sangat memerlukan adanya motivasi kerja yang cukup dan mendukung.
5. Pikiran dan sikap negatif dari anggota tim
Pikiran yang negatif ini sangat berbahaya, karena bisa menular ke orang lain. Misalnya, jika merasa takut gagal, maka biasanya juga akan menyebabkan kegagalan. Oleh karena itu, pikiran yang negatif ini harus diminimalisir.
6. Delegasi tugas yang tidak jelas
Seorang pemimpin tim kerja harus benar-benar melakukan delegasi tugas yang jelas. Anggota tim harus diberi tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga dia bisa menunjukkan kinerja yang maksimal.
Setelah delegasi tugas dilakukan, maka pemimpin tim juga harus memastikan bahwa seluruh anggota timnya mengetahui dengan baik dan pasti mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan. Hal ini sangat penting agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.
7. Terlalu banyak ide
Ide adalah hal yang sangat diperlukan. Namun, terlalu banyak ide juga bisa merepotkan. Ide yang berlebihan justru bisa menghambat kerja sama sebuah tim, apalagi jika tidak segera diambil keputusan dan prioritas yang jelas mengenai ide mana yang perlu direalisasikan.
Berbagai masalah atau hambatan tersebut tentu akan berakibat tidak baik bagi kinerja sebuah tim kerja. Jika tidak segera diatasi, maka akibatnya akan berimbas pada organisasi. Apa yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan tidak akan bisa dicapai. Tentu ini merupakan sebuah kerugian, karena semua perusahaan tentu ingin maju dan berkembang.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah dan tantangan dalam sebuah tim kerja adalah dengan melakukan aktivitas team building.
Team building merupakan suatu proses untuk meningkatkan performa kerja dalam sebuah tim di organisasi atau perusahaan melalui aktivitas yang dirancang khusus. Dengan aktivitas tersebutm maka diharapkan adanya kolaborasi yang lebih baik di antara anggota tim.
Selain itu, team building juga diharapkan untuk dapat membangun kepercayaan di antara setiap anggota tim sehingga akan tercipta lingkungan kerja yang lebih kondusif yang mendukung adanya peningkatan produktivitas dan kinerja yang lebih baik.
Sebuah studi menunjukkan bahwa aktivitas team building dapat memberikan manfaat yang sangat baik dalam sebuah organisasi. Aktivitas team building dapat meningkatkan performa kerja sampai 20 persen dan juga meningkatkan kepuasan bagi anggota tim yang mengikuti aktivitas tersebut.
Selain itu, aktivitas team building juga dapat membuat setiap anggota tim semakin terlibat dengan tim atau organisasinya.
Namun, hal itu hanya bisa dicapai jika aktivitas team building itu memang dirancang dengan cermat, matang dan disesuaikan dengan kebutuhan tim, organisasi, atau perusahaan. Sebuah aktivitas team building yang tidak direncanakan dengan matang justru dapat menimbulkan kerugian.
Manfaat Team Building
Ada manfaat yang bisa diperoleh suatu perusahaan atau organisasi yang mengadakan aktivitas team building, yaitu:
1. Dapat membuat anggota tim untuk saling bersosialisasi dan saling mengenal
Anggota tim dapat semakin kompak, saling bersosialisasi dan saling mengenal dengan mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang oleh panitia team building.
Saat berada di kantor, mungkin para anggota tim tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk saling berinteraksi secara langsung. Karena kesibukan pekerjaan, mungkin interaksi hanya dilakukan via e-mail, WA, atau aplikasi lainnya.
Dengan mengikuti aktivitas team building, maka interaksi dilakukan secara langsung dan para anggota tim akan semakin mengenal rekan-rekannya dengan lebih baik.
2. Dapat membantu menumbuhkan trust atau rasa percaya di antara sesama anggota tim
Ketika para anggota tim sudah saling mengenal, maka rasa percaya kepada sesama rekan kerja akan semakin tumbuh. Adanya rasa percaya ini akan membuat para anggota tim akan merasa semakin nyaman dalam bekerja.
3. Dapat membantu meningkatkan kerjasama di dalam tim kerja
Karena dalam aktivitas team building, seluruh anggota tim harus menjalin komunikasi yang efektif, sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
Dengan adanya rasa saling percaya yang menimbulkan rasa nyaman saat bekerja, maka kerja sama di antara anggota tim akan semakin meningkat.
4. Dapat membantu setiap anggota tim untuk bersaing dan berkompetisi secara sehat
Modul pelatihan team building dirancang untuk membantu anggota tim untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Setiap orang akan terpacu untuk menampilkan performa yang terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal.
5. Dapat membantu meningkatkan moral dan motivasi kerja
Dalam aktivitas team building, biasanya panitia merancang berbagai kegiatan yang harus diikuti oleh peserta. Walaupun kegiatan tersebut sifatnya bersenang-senang, namun diharapkan agar hal itu akan memicu moral dan motivasi para anggota tim untuk bisa menampilkan performa kerja yang lebih baik.
6. Dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kreativitas
Dengan meningkatnya moral dan motivasi kerja dari para anggota tim, maka diharapkan juga produktivitas dan kreativitas mereka ikut meningkat, demi tercapainya target perusahaan atau organisasi.
7. Dapat membantu menghilangkan stress
Selama ini para anggota tim merasa lelah dan stress karena tuntutan pekerjaan. Dengan mengikuti aktivitas team building, anggota tim akan merasa rileks, gembira, sehingga mengurangi stress yang mereka alami di tempat kerja. Hal itu akan memberikan energi positif bagi mereka ketika tiba saatnya kembali bekerja.
8. Dapat membantu anggota tim untuk menemukan sisi leadership dalam diri mereka
Di tempat kerja, tentu tidak semua anggota tim bertindak sebagai pemimpin. Hal ini bisa jadi membuat potensi leadership seseorang menjadi tertutup.
Melalui aktivitas team building, potensi ini bisa ditemukan atau muncul. Biasanya, dalam aktivitas team building, setiap peserta akan diberi kesempatan untuk memimpin kelompoknya. Hal ini tentu bisa menjadi kesempatan bagi anggota tim untuk semakin menunjukkan potensi yang mereka miliki sebenarnya.
Untuk bisa merasakan manfaat aktivitas tersebut, ada beberapa jenis team building yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi, yaitu:
1. Personality-based
Aktivitas team building jenis ini bertujuan untuk membuat para anggota tim menjadi lebih mengenal secara mendalam mengenai diri sendiri dan rekan-rekannya.
Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam aktivitas team building tersebut, setiap anggota tim akan lebih memahami kepribadiannya sendiri dan juga kepribadian rekan-rekannya.
2. Activity-based
Jenis aktivitas team building ini memang lebih mengutamakan pada kegiatan di luar ruangan, melalui kegiatan-kegiatan yang membutuhkan koordinasi motoric dan kerja sama.
3. Skill-based
Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan masing-masing anggota tim, baik sebagai individu maupun sebagai anggota dari sebuah tim.
Pada umumnya peserta akan mendapatkan pelatihan mengenai cara menghadapi konflik atau menyampaikan pendapat dengan cara yang professional.
4. Problem-based
Sedangkan aktivitas team building jenis ini lebih difokuskan pada masalah yang pernah dihadapi oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Anggota tim yang terlibat biasanya diminta untuk melakukan identifitkasi terhadap sumber masalah tersebut dan bersama-sama melakukan brainstorming untuk mendapatkan solusinya.
Tips Agar Aktivitas Team Building Menjadi Lebih Efektif
Program team building harus direncanakan secara matang oleh perusahaan, sehingga hasil yang diperoleh juga akan maksimal.
Untuk itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat sebuah aktivitas team building menjadi lebih efektif:
1. Dilakukan di hari kerja
Jika dilakukan saat weekend atau hari libur, maka dikhawatirkan peserta akan mengikutinya dengan ogah-ogahan. Hal ini bisa dimaklumi karena di hari libur biasanya mereka sudah memiliki jadwal pribadi atau ingin menggunakannya bersama keluarga masing-masing.
Selain itu, jika aktivitas team building dilakukan di hari kerja, maka seluruh anggota tim akan bisa mengikutinya karena mereka memang sudah kewajiban untuk datang.
2. Melakukan aktivitas yang kolaboratif
Kegiatan yang kolaboratif ini akan mencegah terjadinya kompetisi yang tidak sehat di antara anggota tim.
Selain itu, kegiatan yang kolaboratif juga dapat menumbuhkan budaya kerja yang produktif dan menciptakan hubungan yang lebih baik di antara anggota tim.
3. Memberikan feedback yang membangun dan positif
Hal itu akan membantu para peserta untuk lebih dapat meningkatkan kinerja mereka, serta menghilangkan hal dan kebiasaan buruk yang biasa mereka lakukan saat bekerja. Dengan aktivitas team building yang tepat, maka setiap anggota tim akan semakin menyadari kekurangannya dan berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan performa kerjanya.
4. Ada tujuan yang jelas
Dengan adanya tujuan yang jelas, maka bisa ditentukan kegiatan-kegiatan yang tepat dalam sebuah aktivitas team building yang akan dilakukan.
Setelah tujuan yang jelas itu diketahui, maka harus segera dikomunikasikan dengan seluruh anggota tim yang akan mengikuti aktivitas tersebut. Jadi, seluruh anggota tim akan memahami manfaat dari kegiatan-kegiatan yang akan mereka lakukan itu.
Selain tips di atas, ada beberapa hal lagi yang perlu dipertimbangkan untuk dapat meningkatkan kerja sama di dalam sebuah tim, seperti:
5. Melakukan komunikasi yang terbuka
Komunikasi adalah yang sangat penting dalam suatu hubunga, termasuk dalam hubungan kerja di perusahaan atau organisasi. Untuk itu, komunikasi yang terbuka atau komunikasi dua arah harus selalu dibangun agar terjalin relasi yang baik di antara semua anggota tim.
Jika relasi di antara setiap anggota tim sudah terjalin dengan harmonis, maka mereka akan semakin mudah untuk menyampaikan ide-ide kreatif dan mendengarkan pendapat dari rekan-rekannya, serta bersama-sama mencari solusi jika memang menemui masalah.
6. Menentukan tujuan bersama
Setelah terjalin komunikasi yang baik, selain akan lebih mudah dalam menyampaikan dan mendengarkan ide-ide kreatif, para anggota tim juga akan lebih mudah untuk menetapkan tujuan bersama yang ingin diraih.
Dengan tujuan bersama itu, setiap anggota tim akan memiliki misi dan visi yang sama, sehingga apa yang akan mereka kerjakan akan menjadi lebih efektif.
7. Adanya peran dan tanggung jawab yang jelas dari setiap anggota
Setelah adanya misi dan visi yang sama di antara anggota tim, maka mereka juga akan menetapkan tanggung jawab untuk masing-masing anggota. Porsi tanggung jawab ini harus disesuaikan porsinya, sesuai tanggung jawab dan kemampuan dari masing-masing anggota. Yang penting, semua anggota harus fokus pada tujuan bersama yang sudah ditentukan sebelumnya.
8. Mengembangkan keterampilan yang diperlukan
Karena setiap anggota tim memiliki kemampuan dan keterampilan yang berbeda-beda, maka aktivitas team building yang dilakukan harus dapat membantu mereka untuk meningkatkannya. Jadi, setiap peserta aktivitas team building harus sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka di dalam tim.
Team building adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi, seperti perusahaan atau instansi. Namun, masih belum banyak yang melakukan smart team building.
Tujuan diadakannya team building ini adalah untuk meningkatkan kekompakan di antara anggota tim dari organisasi tersebut. Dengan smart team building, maka kegiatan yang biasanya dilakukan di luar kantor ini juga bisa dilakukan di dalam lingkungan kantor.
Setiap organisasi biasanya terdiri dari beberapa divisi atau bagian yang berbeda, namun semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu kemajuan organisasi. Dengan smart team building, maka diharapkan agar setiap anggota dari tim itu dapat saling menghargai dan membantu mencapai tujuan bersama.
Dengan smart team building, maka suatu organisasi atau perusahaan dapat:
- Membantu untuk membuat tim organisasi yang solid, yaitu tim yang memiliki kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi tempat mereka berada
- Membangun dan meningkatkan rasa kebersamaan yang akhirnya akan menimbulkan kekompakan
- Menyeimbangkan jiwa leadership dan fellowship di dalam diri setiap anggota tim
- Membangun komunikasi yang efektif dalam setiap anggota tim
- Membantu anggota tim menjadi pribadi yang lebih proakti, percaya diri, tangguh dan kreatif, sehingga akhirnya akan mampu meningkatkan performa atau kinerja mereka di dalam organisasi
Melalui smart team building, maka seluruh peserta akan diajak untuk menggali potensi dirinya, sehingga dia dapat menjadi individu yang efektif di dalam timnya. Setiap anggota tim dapat menjadi leader untuk dirinya sendiri, sehingga dia dapat berkontribusi secara maksimal bagi timnya.
Selain itu, setiap anggota tim juga akan menjadi rekan kerja yang lebih baik di dalam timnya, agar tim tersebut dapat menunjukkan kinerja yang optimal, sehingga akhirnya dapat mencapai tujuan bersama.