Jujur saja, pernahkah Anda mengikuti sebuah program pelatihan leadership atau kepemimpinan dan menyimak paparan motivatornya, lalu berkata dalam hati, “Ah, masa? Coba Mas/Mbak sendiri yang ada di posisi saya, bisa tidak memotivasi karyawan di kantor seperti itu? Sepertinya bukan ini training leadership yang pas buat saya, baik silabus maupun metode trainingnya.
Keraguan macam ini wajar saja muncul. Bukan karena paparan sang motivator atau trainer dalam program pelatihan kepemimpinan itu sendiri yang payah, melainkan pada dasarnya setiap orang memang perlu memotivasi dirinya sendiri, bukan dimotivasi orang lain. Motivasi yang datang dari diri sendiri pun biasanya akan lebih berdampak ada diri seseorang.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan metode mengenai kemampuan memotivasi ini dalam setiap program pelatihan kepemimpinan leadership dan kepemimpinan. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah dia yang mampu memberikan motivasi anggota timnya untuk menunjukkan kinerja mereka yang maksimal.
Motivasi adalah alasan eksternal, maupun internal yang mendorong kita melakukan sesuatu. Motivasi dari luar biasanya muncul dalam bentuk penghargaan, misalnya uang, ketenaran, penilaian, atau pujian, sedangkan motivasi internal lebih didorong oleh kebutuhan psikologis bawaan kita, seperti kompetensi, kemandirian, atau hal-hal psikologis lainnya.
Pada dasarnya, motivasi internal adalah hal-hal yang membuat kita merasa cakap dalam sesuatu, atau bisa membuat sebuah perbedaan, atau menikmati dalam menentukan arah, tujuan, atau keputusan sendiri, atau juga merasa terhubung dengan orang lain.
Jadi pertanyaannya adalah bagaimana menginspirasi tim Anda agar mereka mampu memotivasi diri mereka masing-masing? Begini langkah-langkahnya.
1. Kenali hal-hal yang dianggap penting oleh anggota tim anda
Dengan mengenali dan memahami hal-hal yang dianggap penting bagi masing-masing anggota tim, Anda akan lebih tahu bagaimana caranya memunculkan motivasi dari dalam diri masing-masing anggota tim, sesuai peran mereka dalam proyek atau kantor. Ketika sesuatu, entah itu proyek, tugas, atau apapun selaras dengan nilai-nilai inti atau yang dianggap penting bagi seseorang, ini akan menjadi katalisator untuk motivasi lebih lanjut.
2. Berikan kejelasan atas harapan setiap orang
Sebagai seorang pemimpin, penting bagi Anda untuk tidak terjebak pada pemikiran, bahwa setiap orang harus mampu melakukan segala sesuatu. Lebih baik Anda melakukan pendekatan dengan berpikir setiap anggota tim Anda punya keahliannya sendiri-sendiri. Gunakan hal itu semaksimal mungkin.
Tanyakan kepada tim di awal proyek, apa harapan mereka masing-masing terhadap proyek, sesuai dengan peran mereka, sehingga mereka paham apa yang bisa mereka berikan untuk tim. Beri dukungan atas harapan mereka. Saat tenggat waktu selesai, Anda bersama tim akan dapat menunjukkan hasil kerja yang lebih berkualitas. Percayalah.
3. Dukung mereka untuk melakukan swakelola diri mereka sendiri
Dengan berhasil memahami masing-masing individu dalam tim, Anda akan lebih siap untuk memberikan dukungan bagi mereka untuk melakukan swakelola terhadap diri mereka sendiri.
Bingung? Begini, ketika Anda tahu apa yang anggota tim Anda butuhkan untuk tetap merasa termotivasi, Anda akan tahu apa yang mesti Anda ucapkan atau lakukan demi menjaga motivasi itu tetap menyala. Daripada Anda mengatakan kepada mereka, “Ayo, kamu harus terus memotivasi diri agar sukses dalam proyek ini!”, Anda lebih baik menawarkan dukungan, apapun bentuknya.
Dukungan ini hanya bisa Anda berikan dengan tepat kalau Anda tahu dari awal apa yang mereka anggap penting tadi. Ini lebih manusiawi.
4. Berdialog dengan mereka secara teratur
Kondisikan agar dialog ini mendorong anggota tim Anda mengajukan pertanyaan atau mengungkapkan kekhawatiran mereka dan Anda yang mendengarkan, bukan sebaliknya. Dorong mereka untuk berani mengomunikasikan hal itu.
Dengan strategi ini, perlahan-lahan Anda akan mendorong munculnya kreativitas dalam tim, juga menghilangkan batasan antara apa yang mereka mampu dan tidak mampu kerjakan dalam proyek.
Bicaralah satu lawan satu, juga secara berkelompok, karena jika satu anggota tim mengetahui apa yang memotivasi temannya dalam bekerja, dia juga akan terinspirasi untuk mengerjakan bagiannya. Ini juga akan berguna untuk menjadi pengingat satu sama lain.
Terlihat sulitkah? Jangan khawatir, Anda bisa memperdalam kemampuan ini dengan mengikuti program pelatihan dan training leadership yang diadakan oleh Presenta Edu di Jakarta maupun di kota besar lainnya di Indonesia.
Di bawah bimbingan para trainer yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya, Anda akan mendapatkan silabus dan materi pelatihan yang mudah dimengerti. Selain itu, materi dari program pelatihan leadership yang diberikan oleh para trainer dari Presenta Edu sangat aplikatif, sehingga Anda dapat segera mempraktekkannya setelah kembali ke kantor.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai program pelatihan leadership dari tim Presenta Edu, Anda dapat mengunduh proposal training atau menghubungi kami via telepon.
Pingback: Menguasai Komunikasi Asertif dalam Langkah-Langkah Mudah - Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara