Design Thinking: Definisi, Tahapan dan Manfaatnya

Secara singkat, design thinking cara berpikir yang merupakan pendekatan berbasis solusi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Dengan design thinking, kita melakukan proses yang berulang untuk memahami, mempertanyakan asumsi, kemudian mendefinisikan kembali masalah yang ada.

Saat pertama kali kita berusaha memahami suatu masalah, awalnya mungkin kita memikirkan suatu solusi. Tapi, seiring berjalannya waktu, ada solusi-solusi alternatif yang sebelumnya tidak terpikirkan atau terlihat. Inilah hasil dari design thinking.

Dengan design thinking, dapat membantu kita untuk mengamati dan mengembangkan empati. Kita juga dapat mempertanyakan kembali mengenai masalah yang terjadi, serta kaitannya dengan asumsi-asumsi yang muncul.

Design thinking sangat berguna ketika kita bertemu dengan masalah-masalah yang tidak jelas. Kita dapat melakukan brainstorming dan bereksperimen. Dengan cara itu, kita dapat menemukan beberapa ide atau mencoba berbagai konsep untuk mendapatkan solusi yang dibutuhkan.

Karena merupakan suatu proses, maka design thinking memiliki berbagai tahap.

Design thinking sangat berguna bagi dunia produksi. Design thinking juga berfokus pada manusia. Jadi, misalnya suatu produsen ingin membuat suatu barang atau jasa, mereka harus membuatnya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan sekadar menambah keuntungan perusahaan.

Dengan membuat produk yang berfokus pada manusia dan kebutuhannya, maka suatu produk akan lebih banyak dicari dan digunakan.

Demikian juga untuk promosi, design thinking juga sangat berguna. Untuk mempromosikan suatu produk atau jasa, lagi-lagi faktor manusia harus menjadi fokus utama.

Contohnya, promosi produk kecantikan untuk remaja. Jadi, alih-alih lebih mengedepankan masalah keunggulan produk, promosi dapat dibuat dengan mengutamakan bahwa kesehatan kulit sangat berperan pada kecantikan. Untuk mendapatkan kulit yang sehat, dibutuhkan zat-zat yang dikandung dalam produk kecantikan yang dimaksud.

Jadi tetap, fokusnya adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Tahap-tahap Dalam Design Thinking

apa itu design thinking

1. Empathise

Pada tahap pertama ini, kita berusaha untuk mendapatkan pemahaman empatik mengenai masalah yang sedang dicari solusinya itu. Pada tahap ini, kita mungkin perlu untuk berkonsultasi dengan para ahli terkait, agar lebih memahami masalah yang terjadi.

Empati adalah proses yang sangat penting. Dengan empati, kita dapat mengesampingkan asumsi pribadi, untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai apa yang ada di balik masalah yang terjadi.

2. Define

Pada tahap define, yang kita lakukan adalah mengumpulkan informasi yang diperoleh di tahap empathise. Setelah dikumpulkan, informasi-informasi ini dianalisis dan dipilah, untuk membantu mengidentifikasi masalah yang terjadi. Masalah harus diidentifikasi sebagai pernyataan yang berpusat pada manusia.

Di tahap ini, kita berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tingkat kesulitan yang paling rendah.

3. Ideate

Di tahap ketiga atau ideate ini, kita siap untuk mulai menghasilkan ide-ide. Ide-ide yang dihasilkan, didasarkan pada informasi yang sudah dikumpulkan, dianalisis dan dipilah pada tahap sebelumnya.

Di sinilah biasanya ide-ide yang out of the box sangat dibutuhkan dan mulai bermunculan. Lewat ide-ide yang out the box inilah kita bisa mencari cara-cara lain untuk melihat masalah.

Dengan cara pandang yang berbeda-beda terhadap masalah yang ada, maka kita juga dapat menemukan solusi yang paling tepat untuk memecahkannya.

4. Prototype

Pada tahap ini, kita mulai dapat bereksperimen untuk mencoba solusi-solusi yang sudah dipikirkan di tahap ideate. Oleh karena itu, tahap ini juga disebut sebagai fase eksperimental. Tujuannya adalah untuk menentukan solusi terbaik.

5. Test

Ini adalah tahap pengujian dari produk yang dianggap sebagai solusi terbaik.

Selama tahap ini, kita dapat melakukan perubahan dan penyempurnaan dari solusi yang sudah ditentukan tadi.

6. Implement

Pada tahap ini, design dari solusi masalah yang sudah disempurnakan di tahap sebelumnya akan digunakan secara langsung untuk menyelesaikannya.

Unsur-unsur yang Ada Pada Design Thinking

Ada beberapa unsur atau elemen yang harus diperhatikan dalam design thinking, yaitu:

  • People Centered

Manusia adalah fokus utama dalam design thinking, karena design thinking berusaha untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh manusia, yaitu konsumen.

  • Iterative

Iteratif adalah kemungkinan terjadinya pengulangan atau repetisi. Maksudnya, proses yang dilakukan dalam design thinking akan terus diulangi sampai solusi yang tepat didapatkan.

  • Highly Creative

Untuk menghasilkan solusi yang inovatif, sangat dibutuhkan kreativitas yang sangat tinggi. Selain itu, designer solusi ini juga harus bisa memposisikan dirinya dari sudut pandang orang yang mengalami masalah atau memiliki kebutuhan.

  • Hands On

Maksudnya adalah, design thinking harus menghasilkan prototipe, sebelum produk atau solusi yang tepat benar-benar dihasilkan.

Fungsi dari prototipe ini adalah untuk mendapatkan feedback atau umpan balik dari pengguna atau manusia yang membutuhkannya.

Manfaat Design Thinking

Dalam dunia kerja, khususnya dunia industri, design thinking memiliki beberapa manfaat, seperti:

  • Berpusat pada manusia

Fokus utama solusi yang akan dihasilkan harus pada manusia, yaitu kebutuhan dan sudut pandangnya.

Misalnya, sebuah produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan manusia diarahkan untuk menggunakan suatu produk, walaupun tadinya tidak membutuhkannya.

  • Memunculkan inovasi-inovasi baru yang kreatif, yang dapat memberikan keuntungan
  • Membuat hubungan antara produsen dan konsumen menjadi lebih erat

Saat proses design thinking dalam proses produksi suatu produk, produsen melibatkan konsumen, karena produsen ingin membuat produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia (konsumen)

  • Mendorong munculnya ide-ide kreatif yang dapat membantu menjadi solusi masalah yang dihadapi
  • Dalam dunia industri, design thinking mengurangi risiko munculnya produk yang tidak laku

Produk hanya dibuat ketika ada manusia yang membutuhkannya. Dengan demikian, hal ini bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.

Design thinking adalah sebuah proses berpikir yang berfokus pada manusia. Dengan design thinking, diharapkan agar sebuah produk benar-benar dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Jika sebuah produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka produk tersebut akan dicari banyak orang. Dengan demikian, produk jadi lebih laku, sehingga roda perusahaan produsennya dapat terus berputar.





Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top