Dalam dunia bisnis, presentasi memiliki peran penting untuk mendukung berbagai aktivitas.
Maka, cara presentasi yang baik dan efektif sangat penting untuk dikuasai semua orang yang terlibat di dalam dunia bisnis tersebut, khususnya yang berhubungan dengan sales dan marketing.
Cara presentasi yang baik dan efektif ini perlu untuk dikuasai karena presentasi adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mempromosikan barang atau jasa yang dihasilkan.
Klien akan terlebih dahulu menyimak presentasi dari pihak produsen sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan tersebut.
Selain itu, cara presentasi yang baik dan efektif juga sangat bermanfaat bagi para pebisnis pemula, yang mungkin masih membutuhkan suntikan modal.
Melalui presentasi yang baik, para investor akan diyakinkan untuk membantu perkembangan bisnis yang bersangkutan.
Manfaat presentasi yang baik dan efektif dalam dunia bisnis adalah untuk:
1. Menyampaikan Informasi Secara Efektif
Presentasi memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan informasi penting, seperti laporan keuangan, strategi pemasaran, atau pembaruan proyek, dengan cara yang terstruktur dan mudah dipahami.
2. Membantu Proses Pengambilan Keputusan
Melalui presentasi, data dan analisis dapat disajikan secara visual, sehingga memudahkan pemangku kepentingan untuk memahami situasi dan membuat keputusan yang tepat.
3. Meningkatkan Kredibilitas dan Profesionalisme
Presentasi yang dirancang dengan baik mencerminkan profesionalisme dan kompetensi pembicara. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan klien atau mitra bisnis.
4. Mendukung Upaya Penjualan
Dalam penjualan, presentasi adalah alat untuk menjelaskan produk atau layanan kepada calon pelanggan. Dengan visual dan narasi yang kuat, presentasi dapat meyakinkan audiens untuk membeli.
5. Memotivasi dan Menginspirasi Tim
Presentasi yang menarik dapat digunakan untuk memberikan motivasi kepada tim, memaparkan visi perusahaan, atau merayakan pencapaian bersama.
6. Membangun Hubungan dengan Audiens
Interaksi dalam presentasi menciptakan kesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan audiens, memperkuat hubungan, dan membangun jaringan profesional.
Dengan memahami dan memanfaatkan manfaat presentasi dalam dunia bisnis, perusahaan dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif. Jadi, setiap presentasi haruslah dirancang dengan tujuan dan audiens yang jelas untuk hasil terbaik.
Cara Membuat Presentasi Bisnis yang Baik dan Efektif

Presentasi yang baik dan efektif adalah kunci untuk menyampaikan ide atau informasi dengan jelas dan menarik. Baik itu untuk keperluan akademik, bisnis, atau publik, kemampuan ini sangat penting.
Untuk membuat materi presentasi yang baik dan efektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kenali Audiens Anda
Sebelum membuat presentasi, pahami siapa audiens Anda. Apakah mereka pelajar, profesional, atau masyarakat umum? Dengan memahami audiens, Anda dapat menyesuaikan isi dan gaya penyampaian agar lebih relevan dan menarik.
2. Tentukan Tujuan Presentasi
Setiap presentasi harus memiliki tujuan yang jelas, seperti memberikan informasi, meyakinkan, atau menghibur. Tujuan ini akan menentukan struktur dan konten yang perlu disampaikan.
3. Buat Struktur yang Jelas
Struktur presentasi yang baik meliputi:
- Pendahuluan: Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan presentasi.
- Isi: Sampaikan poin-poin utama dengan logis dan terorganisir.
- Penutup: Ringkas isi presentasi dan berikan kesimpulan atau ajakan bertindak.
4. Gunakan Visual yang Menarik
Visual seperti slide, gambar, grafik, atau video dapat membantu menyampaikan pesan lebih efektif. Pastikan desain slide:
- Tidak terlalu penuh dengan teks.
- Menggunakan font yang mudah dibaca.
- Memiliki kombinasi warna yang nyaman di mata.
5. Latih Penyampaian
Persiapan adalah kunci sukses. Latih penyampaian Anda agar percaya diri dan lancar. Perhatikan intonasi, kecepatan bicara, dan bahasa tubuh.
6. Libatkan Audiens
Interaksi dengan audiens dapat meningkatkan efektivitas presentasi. Ajukan pertanyaan, minta pendapat, atau gunakan humor ringan untuk mencairkan suasana.
7. Gunakan Teknologi Secara Bijak
Manfaatkan alat bantu presentasi seperti PowerPoint, Canva, atau Prezi. Namun, pastikan teknologi mendukung, bukan mengalihkan perhatian dari isi presentasi.
8. Evaluasi dan Belajar
Setelah presentasi selesai, evaluasi kinerja Anda. Minta umpan balik dari audiens untuk mengetahui apa yang bisa ditingkatkan di masa mendatang.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat presentasi yang baik dan efektif, sehingga pesan Anda tersampaikan dengan jelas dan audiens merasa terlibat. Ingat, praktik dan persiapan adalah kunci utama untuk menjadi seorang presenter yang handal.
Kriteria Bahan Untuk Membuat Materi Presentasi yang Baik
Materi presentasi sangat krusial, karena apa yang disampaikan saat presentasi itulah yang akan menarik perhatian audiens, selain cara menyampaikannya.
Syarat utama suatu bahan materi presentasi adalah berdasarkan fakta dan data yang akurat. Jadi pastikan bahwa bahan yang dimasukkan menjadi materi presentasi bukan hanya sekadar opini, bahkan hoax.
Selain berdasarkan data dan fakta, beberapa kriteria penting lain yang harus diperhatikan dalam bahan pembuat materi presentasi adalah:
1. Objektif
Fakta dan data yang digunakan dalam materi presentasi harus objektif. Maksudnya, data dan fakta yang digunakan tidak boleh menggiring opini yang dapat menyudutkan atau merugikan pihak-pihak tertentu.
2. Disajikan sebagai poin-poin
Data dan fakta yang hendak disampaikan dalam materi presentasi harus disajikan sedemikian rupa agar mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh audiens. Untuk itu, data dan fakta dapat disampaikan dalam bentuk poin-poin, yang isinya merupakan penjelasan seringkas dan sejelas mungkin.
Jika materi presentasi disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat panjang, tentu akan sulit untuk dipahami oleh audiens.
3. Menggunakan bantuan visual
Agar materi presentasi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh audiens, penggunaan gambar atau video dapat sangat membantu. Gambar atau video yang dipilih harus disesuaikan dengan data dan fakta yang disampaikan.
4. Menyebutkan sumber
Setelah menggunakan data dan fakta dalam materi presentasi, jangan lupa untuk menyebutkan sumber dari data dan fakta tersebut. Selain untuk menghormati pihak pemilik data dan fakta, hal itu juga akan memperkuat akurasi dari data dan fakta yang digunakan.
Perhatikan Pembuka dan Penutup Presentasi
Dalam sebuah presentasi, pembuka memegang peranan yang sangat penting. Pada pembuka presentasi inilah yang akan menentukan apakah audiens akan tertarik untuk terus mendengarkan dengan antusias presentasi tersebut atau tidak.
Jika pembukaan presentasi dibuat dan disampaikan dengan menarik, maka audiens akan tertarik untuk untuk menyimak isi presentasi tersebut sampai selesai. Tapi kalau tidak, maka audiens akan merasa bosan dan menganggap bahwa isi presentasi tersebut tidak menarik atau tidak ada manfaatnya untuk mereka.
Bagian pembuka yang kuat dapat menarik perhatian audiens. Berikut adalah tips untuk membuat pembuka presentasi yang menarik:
a. Mulai dengan Pernyataan yang Menarik
Mulailah presentasi Anda dengan pernyataan yang memancing rasa ingin tahu atau memberikan data yang mengejutkan. Contohnya, “Tahukah Anda bahwa 60% keputusan bisnis dibuat dalam 10 menit pertama pertemuan?”
b. Ceritakan Kisah Singkat
Cerita yang relevan dapat menciptakan koneksi emosional dengan audiens. Pilih cerita yang sesuai dengan topik presentasi Anda dan mudah dipahami.
c. Ajukan Pertanyaan
Pertanyaan retoris atau langsung dapat membuat audiens lebih terlibat. Misalnya, “Apa yang Anda lakukan jika peluang besar datang hari ini?”
d. Gunakan Kutipan Inspiratif
Kutipan yang relevan dapat memberikan perspektif baru. Misalnya, “Seperti kata Albert Einstein, ‘Kreativitas adalah melihat apa yang orang lain lihat dan berpikir apa yang tidak mereka pikirkan.'”
e. Perkenalkan Diri dan Tujuan
Setelah menarik perhatian audiens, perkenalkan diri Anda dengan singkat dan jelaskan tujuan presentasi. Misalnya, “Saya adalah [Nama Anda], dan hari ini saya akan berbagi strategi untuk meningkatkan penjualan hingga 30%.”
Sementara itu, bagian penutup presentasi juga tidak kalah pentingnya, harus pula dibuat menarik. Menarik di sini adalah yang dapat membuat audiens melakukan hal seperti yang diharapkan oleh presenter. Bagian penutup ini adalah bagian yang membuat isi presentasi Anda akan diingat oleh audiens.
Beberapa tips untuk membuat bagian penutup yang menarik antara lain adalah:
a. Ringkas Poin-Poin Utama
Akhiri presentasi Anda dengan merangkum poin-poin penting. Ini membantu audiens mengingat inti dari apa yang Anda sampaikan.
b. Berikan Call-to-Action
Ajak audiens untuk mengambil langkah berikutnya, seperti mencoba produk, menghubungi tim Anda, atau mempelajari lebih lanjut. Misalnya, “Hubungi kami untuk konsultasi gratis dan temukan solusi terbaik untuk bisnis Anda.”
c. Akhiri dengan Kutipan atau Pernyataan Kuat
Gunakan kutipan atau pernyataan yang menginspirasi untuk meninggalkan kesan mendalam. Contohnya, “Ingat, sukses adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan.”
d. Gunakan Teknik Full Circle
Kembalilah ke cerita, data, atau pertanyaan yang Anda gunakan di pembuka untuk memberikan kesan penutupan yang kohesif. Misalnya, “Seperti yang saya sebutkan di awal, 60% keputusan bisnis dibuat dalam 10 menit pertama. Pastikan Anda memanfaatkannya dengan strategi yang tepat.”
e. Ucapkan Terima Kasih
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada audiens Anda atas waktu dan perhatian mereka. Misalnya, “Terima kasih atas perhatian Anda. Saya siap menjawab pertanyaan jika ada.”
Pembuka dan penutup presentasi yang baik adalah elemen penting dalam menciptakan presentasi yang efektif dan berkesan. Dengan memulai presentasi Anda dengan cara yang menarik dan mengakhirinya dengan cara yang inspiratif, Anda dapat memastikan pesan Anda diterima dan diingat oleh audiens.
Bagaimana Cara Menyampaikan Presentasi yang Baik dan Efektif?
Untuk menjadi presenter yang andal memang membutuhkan jam terbang yang cukup. Ketika baru pertama kali harus menyampaikan presentasi, sangat wajar jika Anda merasa gugup atau takut. Mereka yang menjadi presenter terkenal pun kadang-kadang masih merasa gugup ketika harus menyampaikan presentasi.
Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan sebelum tampil di panggung presentasi, yang dapat mengurangi rasa gugup atau demam panggung, seperti:
1. Memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik
Saat presentasi biasanya kita menggunakan berbagai peralatan, seperti mic, laptop, projector dan yang lainnya. Pastikan semua alat tersebut berfungsi dengan baik. Peralatan yang rusak di tengah jalan dapat mengganggu jalannya presentasi. Selain itu, yang terburuk adalah dapat menurunkan rasa percaya diri presenter dan mempengaruhi penampilannya saat menyampaikan presentasi.
2. Perhatikan penampilan
Gunakan pakaian yang sopan dan membuat Anda nyaman dengan diri sendiri. Pakaian yang digunakan harus membuat Anda dapat bergerak dengan bebas dan nyaman saat menyampaikan presentasi. Untuk para wanita, Anda bisa berdandan secukupnya.
Walaupun yang paling penting memang isi presentasi, namun penampilan presenter juga berpengaruh. Audiens tentu lebih senang melihat presenter dengan penampilan yang sopan dan menarik. Penampilan ini juga mempengaruhi rasa percara diri presenter, sehingga dia dapat tampil menyampaikan presentasinya dengan lebih baik.
3. Perhatikan bahasa non-verbal
Selain berbicara dengan baik dan jelas, bahasa verbal juga dapat mempengaruhi menarik atau tidaknya sebuah presentasi. Coba Anda bayangkan mendengarkan presentasi, dimana presenternya hanya berdiri diam mematung sambil memegang mic. Tentu sama sekali tidak menarik. Materi presentasi yang seharusnya menarik pun bisa jadi terdengar kurang atau tidak menarik sama sekali.
Tapi, ketika presenter itu bergerak nyaman di atas panggung presentasi, misalnya dengan berjalan, menggerakkan tangan dan melakuan kontak mata dengan audiens, tentu penampilannya akan lebih menarik.
4. Perhatikan gaya bicara
Pilihlah kata-kata yang menarik, yang sesuai dengan audiens yang mendengarkan presentasi. Berbicaralah dengan tidak monoton. Gunakan jeda, atur kecepatan bicara dan volume suara sesuai kebutuhan. Sesekali, sampaikan guyonan atau humor untuk mencerahkan suasana.
5. Perhatikan penggunaan slide
Slide adalah pendukung presentasi yang sangat penting, karena slide dapat membantu audiens untuk konsentrasi dan fokus pada materi presentasi yang disampaikan. Maka, slide presentasi harus mudah diikuti oleh audiens.
Batasi jumlah slide, karena jika terlalu banyak, maka audiens justru akan lelah melihatnya.
Gunakan gambar atau video yang menarik, yang sesuai dengan materi presentasi. Hal ini sangat berguna untuk menjaga fokus para audiens, karena selain dapat membuat audiens lebih memahami materi presentasi, juga bisa menjadi hiburan agar mereka tidak lelah dan bosan.
Untuk informasi yang disampaikan, gunakan poin-poin saja, karena penggunaan kalimat-kalimat yang panjang akan membuat audiens justru lebih fokus pada slide, bukan para materi presentasi yang disampaikan.
6. Perhatikan interaksi dengan audiens
Berinteraksi dengan audiens adalah salah satu cara untuk menjaga fokus mereka. Jika kita berinteraksi dengan audiens, maka audiens akan merasa diperhatikan, sehingga mereka akan lebih tertarik untuk menyimak presentasi.
Cara paling mudah untuk berinteraksi dengan audiens ini adalah dengan melakukan kontak mata. Anda tidak perlu memandang mata masing-masing audiens, cukup beberapa saja. Yang terpenting adalah mewakili audiens secara keseluruhan.
Anda juga bisa sesekali mengajukan pertanyaan kepada audiens. Lakukan dengan cara yang sopan dan tidak membuat mereka seperti dihakimi, tapi lebih seperti mengajak mereka untuk ngobrol atau berdiskusi santai.
Selain melakukan hal-hal seperti di atas, Anda juga harus memperhatikan hal-hal yang dapat menjadi hambatan ketika sedang menyampaikan presentasi. Saat menyampaikan presentasi, banyak hambatan yang dapat mengganggu penyampaian pesan Anda. Hambatan-hambatan ini bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal.
Hambatan-hambata yang bisa terjadi saat menyampaikan presentasi adalah:
1. Rasa Gugup atau Kurang Percaya Diri
Penyebab:
- Kurangnya persiapan
- Pengalaman berbicara di depan umum yang minim
- Takut membuat kesalahan
Solusi:
- Latihan Terus-Menerus: Latih presentasi Anda beberapa kali hingga merasa nyaman.
- Teknik Relaksasi: Gunakan teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk mengurangi stres sebelum presentasi.
- Persiapan Materi: Pastikan Anda menguasai materi presentasi sepenuhnya.
2. Ketidaksesuaian dengan Audiens
Penyebab:
- Tidak memahami kebutuhan atau ekspektasi audiens
- Menggunakan istilah yang terlalu teknis atau kompleks
Solusi:
- Kenali Audiens Anda: Pelajari siapa audiens Anda dan sesuaikan bahasa serta gaya komunikasi.
- Gunakan Contoh Relevan: Sertakan ilustrasi atau analogi yang mudah dipahami oleh audiens.
3. Hambatan Teknis
Penyebab:
- Peralatan seperti proyektor atau mikrofon tidak berfungsi
- Koneksi internet terputus (jika menggunakan presentasi online)
Solusi:
- Persiapan Teknis: Periksa semua peralatan sebelum memulai presentasi.
- Rencana Cadangan: Siapkan alternatif seperti cetakan materi atau cara presentasi manual jika teknologi gagal.
4. Distraksi dari Lingkungan
Penyebab:
- Kebisingan dari luar ruangan
- Gangguan dari peserta, seperti penggunaan ponsel atau berbicara sendiri
Solusi:
- Atur Lingkungan: Pilih lokasi presentasi yang minim gangguan.
- Tetapkan Aturan: Sebelum memulai, minta audiens untuk mematikan ponsel atau fokus pada presentasi.
5. Penyampaian yang Kurang Menarik
Penyebab:
- Monoton dalam berbicara
- Tidak melibatkan audiens
Solusi:
- Variasi Intonasi dan Gestur: Gunakan suara yang dinamis dan gestur yang sesuai untuk menarik perhatian.
- Libatkan Audiens: Ajukan pertanyaan atau undang partisipasi dari audiens untuk meningkatkan interaksi.
6. Manajemen Waktu yang Buruk
Penyebab:
- Membahas terlalu banyak poin
- Tidak memperhatikan batas waktu
Solusi:
- Susun Agenda: Buat alur presentasi yang jelas dengan alokasi waktu untuk setiap bagian.
- Latihan Waktu: Latih presentasi Anda dengan timer untuk memastikan durasinya sesuai.
7. Kurangnya Umpan Balik
Penyebab:
- Tidak memperhatikan reaksi audiens
- Tidak ada sesi tanya jawab
Solusi:
- Perhatikan Bahasa Tubuh Audiens: Amati apakah audiens tampak tertarik atau bosan, lalu sesuaikan gaya penyampaian Anda.
- Sediakan Sesi Tanya Jawab: Beri kesempatan audiens untuk mengajukan pertanyaan di akhir presentasi.
Hambatan saat menyampaikan presentasi adalah hal yang wajar, namun dapat diatasi dengan persiapan dan strategi yang tepat. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi hambatan ini, Anda dapat menyampaikan presentasi yang lebih efektif dan meninggalkan kesan positif pada audiens.
Jangan lupa untuk terus berlatih agar kemampuan presentasi Anda semakin berkembang! Jika Anda membutuhkan pelatihan untuk menjadi presenter yang andal dan memukau, Anda bisa mengikuti pelatihan presentasi memukau yang diadakan oleh PRESENTA.
