Creative thinking atau berpikir kreatif adalah sesuatu yang sangat penting. Berpikir kreatif tidak hanya dibutuhkan oleh mereka yang bergerak di bidang seni, yang membutuhkan daya kreativitas tinggi, tapi juga oleh mereka yang bekerja di bidang-bidang lainnya.
Di semua bidang pekerjaan dibutuhkan yang namanya inovasi. Untuk bisa menghasilkan inovasi inilah, dibutuhkan orang-orang yang selalu mau dan mampu berpikir kreatif.
Beberapa perusahaan besar yang bisa bertahan sampai puluhan tahun adalah perusahaan-perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Untuk mampu bertahan di tengah perubahan zaman yang terus terjadi sangat membutuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif.
Dengan membiasakan diri berpikir kreatif, maka ide untuk berinovasi bisa muncul di mana saja. Memang, ada orang-orang tertentu yang memang sudah dianugrahi karunia untuk selalu berpikir kreatif. Tapi, bagi Anda yang merasa tidak menerima karunia seperti itu, tidak perlu berkecil hati. Berpikir kreatif bisa diusahakan dan dibiasakan. Memang, mungkin ide Anda tidak akan sebrilian orang-orang dengan bakat kreatif. Tapi, sebuah ide sederhana saja dapat membuat perubahan yang berarti.
Bagaimana mengembangkan cara berpikir kreatif?
Yang paling dibutuhkan untuk mengembangkan cara berpikir kreatif adalah kebiasaan untuk berpikir positif. Hanya orang-orang yang berpikiran positif yang mampu berpikir kreatif, karena mereka lebih cenderung optimis. Sikap optimis inilah yang akan merangsang seseorang untuk berpikir kreatif.
Sedangkan orang yang selalu berpikir negatif biasanya adalah orang-orang yang pesimis. Orang yang pesimis tidak akan terpacu untuk berpikir kreatif. Mereka cenderung bersikap menunggu.
Jadi, untuk mengembangkan cara berpikir kreatif, Anda harus berusaha untuk mengubah cara berpikir, dari berpikir negatif ke berpikir positif. Jika Anda sudah terbiasa untuk berpikir positif, maka Anda akan selalu terpicu untuk mencari solusi, baik solusi untuk mengatasi masalah maupun solusi untuk mencari sesuatu yang lebih baik.
Orang-orang yang berpikir positif juga akan menganggap bahwa semua masalah dan tantangan adalah sebuah kesempatan untuk menjadi lebih baik. Untuk menjadi lebih baik ini akan membuat Anda untuk berpikir positif.
Selain kebiasaan berpikir positif, berpikir kreatif juga bisa dirangsang dengan pertanyaan. Dengan bertanya, maka otak akan dirangsang untuk mencari jawabannya. Anda bisa bertanya kepada diri Anda sendiri. Misalnya dengan bertanya, bagaimana agar saya bisa bekerja dengan lebih baik? Apa yang saya butuhkan agar saya bisa bekerja lebih maksimal? Bagaimana agar dengan fasilitas yang ada, saya bisa bekerja lebih efektif dan efisien?
Semakin banyak pertanyaan, maka otak Anda akan semakin terpacu untuk mencari jawabannya. Dengan begitu, Anda akan semakin berpikir untuk kreatif mencari solusi atau jawaban dari semua pertanyaan tersebut.
Tentu saja, Anda tidak boleh berhenti hanya dengan bertanya. Anda juga harus aktif mencari jawabannya. Caranya adalah dengan menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan banyak membaca. Tentu saja, kegiatan positif dan bacaan yang Anda pilih sebaiknya adalah yang sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan Anda tadi.
Lalu, masih ada lagi hal yang sangat diperlukan untuk mengembangkan cara berpikir kreatif, yaitu ada kesempatan. Kesempatan di sini tentu saja adalah kesempatan yang diberikan oleh tempat Anda bekerja.
Kalau tempat bekerja Anda selalu memberikan kesempatan pada Anda untuk mengutarakan ide atau pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan, maka Anda juga akan semakin terpacu untuk berpikir kreatif. Tapi, kalau perusahaan tempat Anda bekerja tidak memberikan kesempatan pada karyawannya untuk menyampaikan pendapat, ide, atau aspirasinya, maka para karyawannya akan cenderung menjadi orang-orang yang apatis. Orang yang apatis, tentu saja akan sulit untuk berpikir kreatif.
Cara mengembangkan sebuah ide dari proses berpikir kreatif
Jika Anda adalah seorang manajer, maka berbahagialah jika anak buah atau anggota tim Anda adalah orang-orang yang mau menyampaikan ide-idenya kepada Anda. Tidak semua orang atau karyawan mau dan berani untuk menyampaikan ide yang ada di kepalanya.
Untuk itu, yang pertama kali harus dilakukan untuk mengembangkan sebuah ide adalah dengan memberikan penghargaan.
Sebuah ide adalah hasil dari proses berpikir kreatif. Oleh karena itu, tidak ada ide yang salah, selama ide tersebut bukanlah rencana untuk melakukan sesuatu yang merugikan. Setiap ide perlu untuk diapresiasi. Mungkin apresiasi itu hanya dalam bentuk perkataan, seperti ‘terima kasih untuk idenya’, ‘ide yang bagus’, ‘wah, keren’, atau ‘mantap’.
Dengan adanya apresiasi, maka setiap orang yang terlibat di dalam tim akan semakin terpacu untuk berpikir kreatif, agar dia mampu menghasilkan ide. Tentu saja, ide itu tidak perlu ide yang brilian. Sebuah ide sederhana juga bisa menjadi ide yang luar biasa, jika dia dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya, ide-ide yang sudah ada itu tinggal digodok agar matang dan bisa diwujudkan menjadi sesuatu yang berguna bagi perusahaan. Caranya, seperti yang telah disampaikan di artikel sebelumnya, yaitu dengan brain storming.
Bagaimana memilih ide yang tepat?
Ide yang tepat tentu saja adalah ide yang bisa memberikan keuntungan. Keuntungan tidak hanya berupa uang atau laba bagi perusahaan. Tapi, keuntungan tersebut juga bisa berupa para karyawan yang semakin kompeten dan kreatif, suasana kerja yang semakin produktif, atau proses kerja yang semakin efektif dan efisien.
Ide yang tepat tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ada banyak ide dan semua ide bisa segera dieksekusi, itu bagus. Tapi jika tidak memungkinkan, harus ditentukan lewat skala prioritas.
Selain itu, ide yang tepat adalah ide yang akan menjadi solusi utama masalah yang sedang dihadapi. Jika masalah tim kerja adalah pembagian kerja yang efektif dan efisien, maka ide yang tepat adalah ide yang mampu memberikan solusi untuk masalah tersebut.
Untuk memilih ide yang tepat ini, sekali lagi yang dibutuhkan adalah tukar pikiran atau brain storming. Dengan brain storming, maka semua anggota tim akan diberi kesempatan untuk bicara.
Efektivitas tukar pikiran dalam menghasilkan ide
Brain storming atau tukar pikiran adalah cara yang dianggap efektif untuk menghasilkan sebuah ide.
Biasanya dalam sebuah brain storming, setiap orang atau anggota tim kerja diberi kesempatan untuk berbicara. Mereka bebas untuk menyampaikan aspirasinya, biasanya dengan panduan pemimpin rapat atau manajernya. Jadi, aspirasi yang diberikan adalah yang berhubungan dengan solusi yang sedang dibutuhkan.
Dalam sebuah brain storming, semua ide akan dihargai. Karena itulah, semua orang yang terlibat dalam brain storming tersebut akan bersemangat untuk menyampaikan ide-idenya. Ada yang memang berharap bahwa idenya diterima, ada juga yang untung-untungan. Kalau idenya diterima, bagus. Tapi kalau idenya tidak digunakan, tidak masalah. Yang penting adalah berusaha untuk menyampaikan ide atau aspirasi yang dianggap bermanfaat bagi tim.
Dalam sebuah brain storming, setiap orang akan memberikan respon kepada setiap ide yang muncul. Dengan begitu, sebuah ide yang awalnya mentah, bisa menjadi sebuah ide yang matang di akhir brain storming.
Jadi, brain storming atau tukar pikiran adalah cara yang efektif untuk menghasilkan sebuah ide.
Memang, berpikir kreatif membutuhkan proses. Kadang-kadang juga membutuhkan bantuan bimbingan dari ahlinya, untuk membuat Anda bisa memaksimalkan kemampuan Anda dalam berpikir kreatif.
Ada sebuah pelatihan yang dapat membantu Anda untuk menggali potensi diri dalam berpikir kreatif. Untuk mendapatkan pelatihan tersebut, Anda bisa menghubungi Presenta Edu Kreasi.
Pingback: Pentingnya Program Pengembangan Karir bagi Karyawan | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara
Pingback: Menguasai Komunikasi Asertif dalam Langkah-Langkah Mudah | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara
Pingback: Pelatihan Infografis: Mendalami Pentingnya Infografis - Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara