Pentingnya Training dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengertian training adalah proses yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi seorang individu dalam suatu bidang tertentu. Peningkatan kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Training diperlukan untuk mengurangi atau menutup kesenjangan antara kompetensi yang diharapkan dengan kompetensi yang saat ini dimiliki seorang individu yang bekerja di sebuah perusahaan atau organisasi.
Tidak hanya untuk mengurangi kesenjangan, training juga dapat dilakukan untuk mempersiapkan karyawan di sebuah perusahaan atau organisasi untuk menghadapi tantangan kerja dan bisnis yang lebih besar di masa mendatang.
Training merupakan elemen kunci dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan memiliki peran penting dalam membantu individu dan organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam praktek SDM yang baik, kegiatan training biasanya dilakukan untuk sekelompok individu tertentu yang memiliki kebutuhan yang sama.
Dalam bahasa Indonesia, kita akan sering menemukan kata training diterjemahkan dengan pelatihan.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari training, termasuk tujuan, metode, jenis, manfaat, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasinya.
Daftar Isi Artikel:
Apa Tujuan Pelaksanaan Training
Seperti yang disebutkan di awal artikel ini, tujuan utama dari training adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu agar mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, individu atau karyawan yang mendapat training akan menjadi lebih kompeten dalam tugasnya.
Adapun beberapa tujuan yang lebih spesifik dari training antara lain:
- Meningkatkan Produktivitas:
Dengan memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang lebih baik, karyawan dapat bekerja dengan lebih efisien dan produktif. - Mengembangkan Keterampilan Baru:
Training membantu karyawan untuk belajar keterampilan baru yang diperlukan untuk menghadapi perubahan dan tantangan dalam lingkungan kerja. - Memperbarui Pengetahuan:
Dalam dunia yang terus berkembang, penting untuk selalu memperbarui pengetahuan dan kemampuan agar tetap relevan. - Meningkatkan Motivasi dan Kepuasan Kerja:
Karyawan yang merasa bahwa mereka dihargai dan diberikan kesempatan untuk berkembang cenderung lebih termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka. - Memastikan Kepatuhan dan Keamanan:
Banyak industri yang memiliki regulasi ketat yang harus dipatuhi. Training memastikan bahwa karyawan memahami dan mematuhi aturan-aturan tersebut, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan kecelakaan.
Beberapa Bentuk Pelaksanaan Training
Terdapat berbagai bentuk pelaksanaan training. Berikut ini merupakan bentuk umum pelaksanaan training adalah:
- Training di Kelas:
Ini adalah metode paling umum di mana instruktur memberikan materi kepada peserta di dalam kelas. Dalam bentuk ini, trainer atau instruktur akan membawakan materi dalam bentuk kuliah, diskusi kelompok, praktek maupun simulasi. Ada banyak pelatihan yang tersedia dalam format ini. Biasanya berlangsung dalam 1-2 hari. Untuk training yang lebih detil dapat pula diberikan dalam jangka waktu yang lebih panjang. - Training Online (E-learning):
Menggunakan platform digital untuk memberikan materi pelatihan. Training online bisa dilakukan secara langsung (live) di mana trainer dan peserta akan saling berinteraksi satu dengan lain. Namun, ada pula training online menggunakan video-video pembelajaran yang sudah direkam sebelumnya (recorded) sehingga peserta dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja. - Workshop dan Seminar:
Sesi intensif yang berfokus pada topik tertentu, biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Dalam sebuah workshop, peserta bisa diminta untuk mengerjakan sebuah tugas atau proyek tertentu sehingga di akhir kegiatan akan ada hasil kerja yang dilakukan. Adapun dalam seminar biasanya pemateri atau instruktur akan memberikan sharing pengetahuan tertentu kepada para peserta. - On-the-Job Training:
Ini adalah pelatihan yang dilakukan di tempat kerja, di mana karyawan belajar dengan melakukan pekerjaan sebenarnya di bawah bimbingan seorang mentor atau supervisor. Training seperti ini dapat dilakukan langsung di area produksi misalnya (untuk perusahaan manufaktur) atau langsung di lapangan (untuk kegiatan penjualan). Training seperti ini dilakukan agar proses pembelajaran dilakukan seperti layaknya kegiatan bekerja itu sendiri. - Mentoring dan Coaching:
Proses di mana seorang yang lebih berpengalaman memberikan bimbingan dan saran kepada karyawan yang kurang berpengalaman. Seorang mentor biasanya orang yang sarat pengalaman dan pengetahuan sehingga dapat berbagi kepada karyawan yang lebih junior. Adapun seorang coach akan membantu karyawan dalam menggali tantangan kerja yang dia hadapi untuk kemudian menemukan solusi atas setiap tantangan tersebut. - Pelatihan Interaktif:
Menggunakan teknologi seperti simulasi atau virtual reality untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan realistis. Training ini membuat peserta berada seolah-oleh di dalam sebuah ruangan, situasi, atau kondisi yang nyata seperti nantinya akan dia hadapi di dunia kerja.
Jenis-Jenis Training Berdasarkan Tujuan Penguasaan Materi
Training dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan penguasaan materinya. Berikut adalah jenis training yang sering dilakukan:
- Training Teknis:
Berfokus pada peningkatan keterampilan teknis yang spesifik untuk pekerjaan tertentu, seperti penggunaan alat atau software tertentu. - Training Manajerial:
Ditujukan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen bagi karyawan yang dipersiapkan untuk posisi manajerial. - Training Pengembangan Pribadi:
Meliputi keterampilan komunikasi, presentasi, manajemen waktu, pengambilan keputusan, dan keterampilan interpersonal lainnya. - Training Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
Bertujuan untuk memastikan bahwa karyawan memahami dan mematuhi standar keselamatan kerja untuk mengurangi risiko kecelakaan. - Training Kepatuhan:
Menyediakan pengetahuan tentang regulasi dan kebijakan yang harus dipatuhi dalam industri tertentu. - Training Sertifikasi:
Training yang akan menguji peserta di akhir program terkait kompetensi tertentu yang harus dipenuhi. Training ini biasanya akan ada ujian akhir kompetensi yang akan memberikan sertifikasi buat karyawan yang lulus. Sertifikasi ini sering menjadi prasyarat dalam melakukan tugas tertentu.
Manfaat Training Bagi Karyawan di Perusahaan/Organisasi
Manfaat training sangat luas dan berdampak positif bagi individu maupun organisasi:
- Peningkatan Kinerja Karyawan:
Dengan keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik, karyawan dapat bekerja dengan lebih efisien dan efektif. - Retensi Karyawan:
Organisasi yang memberikan peluang pengembangan diri cenderung memiliki tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi. - Pengembangan Karier:
Training membantu karyawan untuk mengembangkan karier mereka dengan mempersiapkan mereka untuk tanggung jawab yang lebih besar. - Kepuasan Kerja:
Karyawan yang merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka. - Inovasi dan Adaptasi:
Karyawan yang terlatih dengan baik lebih mampu beradaptasi dengan perubahan dan berkontribusi dalam inovasi di tempat kerja. - Kompetisi yang Lebih Baik:
Organisasi dengan karyawan yang terlatih dengan baik memiliki keunggulan kompetitif di pasar.
Tantangan dalam Implementasi Training yang Baik
Meskipun training memiliki banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi dalam training adalah:
- Biaya:
Pelatihan bisa mahal, terutama jika melibatkan teknologi canggih atau trainer eksternal. Oleh karena itu, banyak perusahaan melatih karyawan senior mereka dalam program Training for Trainers (ToT) agar mampu memberikan pelatihan buat karyawan lain secara internal. - Waktu:
Meluangkan waktu untuk training atau pelatihan bisa sulit, terutama bagi organisasi dengan jadwal yang padat. Walaupun demikian, training merupakan sebuah investasi jangka panjang sehingga waktu memang harus disediakan. - Komitmen Karyawan:
Tidak semua karyawan mungkin tertarik atau termotivasi untuk mengikuti pelatihan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa kebutuhan yang mendalam untuk memastikan karyawan yang ditunjuk memang memerlukan sebuah training. Semakin relevan sebuah training, semakin tinggi komitmen karyawan untuk mau mengikutinya. - Efektivitas:
Memastikan bahwa pelatihan benar-benar efektif dan memberikan hasil yang diinginkan bisa menjadi tantangan. Banyak organisasi akan melakukan proses evaluasi baik setelah training berakhir untuk mengetahui efektivitas penyelenggaran training maupun evaluasi beberapa waktu kemudian setelah peserta menerapkan hasil training dalam pekerjaan mereka sehari-hari. - Adaptasi Teknologi:
Penggunaan teknologi baru dalam pelatihan mungkin memerlukan adaptasi dari karyawan yang tidak terbiasa dengan teknologi tersebut. Misalnya dalam sebuah training online secara live, karyawan harus mampu mengoperasikan software conferencing seperti Zoom Meeting atau Microsoft Teams dengan baik.
Strategi Mengatasi Tantangan dalam Penyelenggaran Training
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam training adalah:
- Evaluasi Kebutuhan Training:
Melakukan analisis kebutuhan pelatihan untuk memastikan bahwa program training sesuai dengan kebutuhan spesifik organisasi dan karyawan. - Investasi dalam Teknologi:
Menggunakan teknologi yang tepat dapat mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk pelatihan. - Motivasi Karyawan:
Memberikan insentif atau penghargaan bagi karyawan yang aktif berpartisipasi dalam pelatihan. - Evaluasi dan Umpan Balik:
Mengukur efektivitas pelatihan melalui evaluasi dan umpan balik dari peserta untuk terus memperbaiki program pelatihan. - Kustomisasi Program Pelatihan:
Menyesuaikan program pelatihan agar relevan dengan kebutuhan dan preferensi karyawan. Learning Partner berkualitas seperti Presenta dapat melakukan penyesuaian program training agar lebih tepat sasaran.
Kesimpulan
Training adalah komponen vital dalam pengembangan sumber daya manusia yang membantu meningkatkan kompetensi seorang individu berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dengan metode dan jenis training yang beragam, serta manfaat yang signifikan, pelatihan atau training dapat memberikan kontribusi besar bagi kesuksesan individu dan organisasi.
Meskipun ada tantangan dalam implementasinya, dengan strategi yang tepat, tantangan tersebut dapat diatasi, sehingga training dapat menjadi investasi yang berharga dalam mencapai tujuan jangka panjang organisasi.
Untuk memahami tentang training dari sudut pandang beberapa ahli, Anda bisa membacanya di sini.
Investasi dalam training tidak hanya meningkatkan kemampuan individu, tetapi juga memperkuat fondasi organisasi, menjadikannya lebih kompetitif, adaptif, dan inovatif di tengah perubahan yang terus-menerus terjadi di dunia kerja.
Jika Anda seorang pimpinan perusahaan, pimpinan departemen atau praktisi HRD, Presenta siap membantu dengan berbagai program training yang menarik dan berkualitas. Kunjungi Presenta dan temukan berbagai kegiatan training yang bisa membuat Anda dan karyawan semakin kompeten di tempat kerja.
Yuk, tingkatkan skill organisasi-mu bersama Presenta untuk training di kelas dan Presenta Academy untuk training berbasis video pembelajaran terstruktur yang sudah direkam sebelumnya secara profesional.
Apa saja keterampilan utama yang perlu dikuasai seorang manajer baru?
Dapatkan buku Essential Skills for New Manager - Seri 1 yang membahas bagaimana 4 skill utama dalam mengelola tim dengan baik.
131 halaman - PDF format - Gratis untuk Anda