Pengertian pengembangan organisasi sering tumpang tindih dengan pemahaman mengenai perubahan organisasi. Apakah keduanya memang berbeda? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.
Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi, baik itu perusahaan, instansi pemerintahan, maupun lembaga-lembaga lainnya, banyak perubahan dalam siklus hidup mereka. Perubahan-perubahan ini tidak bisa direspons dengan perlakuan yang sama. Harus juga ada perubahan dari sisi strategi, teknologi, perilaku anggota organisasi, dan sebagainya agar organisasi tetap berdiri.
Perubahan organisasi didorong oleh sejumlah faktor, antara lain semakin canggihnya teknologi, adanya kebutuhan untuk diversifikasi bisnis, juga keinginan untuk melakukan ekspansi. Faktor-faktor ini pada akhirnya berkontribusi pada munculnya pengembangan organisasi dengan mendorong para pemimpin organisasi untuk mengambil tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Sampai di sini jelas, ya, apa yang dimaksud dengan perubahan organisasi? Nah, lalu apa yang dimaksud dengan pengembangan organisasi itu sendiri?
Pengertian pengembangan organisasi menurut para ahli mengandung makna sebuah pendekatan atau upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi. Pengembangan organisasi mulai berkembang menjadi sebuah cabang ilmu saat sejumlah pakar hubungan manusia dan psikologi semakin menyadari struktur dan proses organisasional ternyata mempengaruhi motivas dan perilaku di tempat kerja.
Dari definisi itu, terlihatlah pentingnya ada pengembangan organisasi untuk keberhasilan atau kesuksesan organisasi itu sendiri.
Adapun faktor-faktor pengembangan organisasi didorong oleh sejumlah hal. Yang pertama tentu saja berhubungan dengan perubahan yang terjadi dalam organisasi tadi atau factor internal, juga perubahan di lingkungannya (eksternal). Perubahan-perubahan seperti ini tak terhindarkan.
Yang kedua adalah kesadaran akan pentingnya komunikasi terbuka dalam organisasi. Faktor ketiga adalah adanya kekhawatiran atau ketakutan dari dari anggota-anggota organisasi menghadapi perubahan yang terjadi.
Oleh karena pengembangan organisasi berkaitan dengan pencapaian efektivitas, maka sebaiknya pengembangan organisasi dilakukan dengan mengambil fokus pada satu bidang perubahan khusus. Misalnya pengembangan potensi sumber daya manusia, teknologi yang digunakan, perbaikan komunikasi, dan seterusnya. Untuk itu, penting dilakukan pengidentifikasian masalah sebelum melakukan pengembangan organisasi.
Mengenali masalah organisasi merupakan bagian awal dalam langkah-langkah pengembangan organisasi.
Setelah itu, organisasi ataupu konsultan pengembangan organisasi dapat mengumpulkan data sebanyak-banyaknya lewat wawancara dengan anggota organisasi atau teknik lainnya untuk memahami iklim organisasi, juga masalah perilaku anggota organisasi.
Langkah berikutnya adalah melakukan umpan balik dan konfrontasi dari data-data yang telah dikumpulkan itu. Selanjutnya, barulah organisasi merencanakan strategi untuk melakukan perubahan. Untuk konsultan dari luar, perlu untuk masuk atau turut campur dalam sistem organisasi untuk menengahi permasalahan.
Berikutnya adalah menyelenggarakan team building agar organisasi semakin kuat. Terakhir, jangan lupa melakukan evaluasi dari seluruh proses pengembangan organisasi ini.
Ada beberapa model pengembangan organisasi yang dikembangkan sejumlah pakar. Salah satu yang popular adalah yang dikenalkan Burke-Litwin. Pengembangan organisasi dalam model Burke-Litwin berdasarkan pada hasil riset mereka, bahwa kinerja organisasi dan individu akan dipengaruhi oleh dua belas faktor, yakni: lingkungan eksternal, misi dan strategi, kepemimpinan, budaya organisasi, struktur organisasi, praktik-praktik manajemen, sistem-sistem yang digunakan organisasi (termasuk di dalamnya kebijakan-kebijakan dan prosedur), iklim unit kerja, tugas-tugas dan keahlian individu, motivasi, kebutuhan dan nilai-nilai individu, serta kinerja individu dan organisasional.
Seperti halnya model-model pengembangan organisasi lain, ada kelemahan dan kelebihan model The Burke-Litwin ini. Namun hingga kini, model Burke-Litwin masih menjadi salah satu model yang paling banyak digunakan.
Pengembangan organisasi haruslah merupakan sebuah kolaborasi atau melibatkan semua orang yang mengalami dampak perubahan.
Untuk itu, perlu diingat, amat penting untuk dapat mendorong partisipasi orang-orang ini. Pengembangan organisasi juga sangat memperhatikan aspek kemanusiaan atau mengandung nilai-nilai humanistik, sehingga potensi manusia selalu menjadi bagian yang penting.
Tak ada ruginya untuk terus melakukan pengembangan organisasi. Justru pengembangan organisasi akan membawa manfaat bagi organisasi Anda, misalnya akan tercipta hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi yang lebih harmonis, meningkatnya kemampuan memecahkan persoalan organisasi, lebuh terbukanya komunikasi, bertambahnya semangat kerja dan pengendalian diri, serta ketahanan individu dan organisasi dalam beradaptasi dengan perubahan. (*)
Pingback: Ini Dia Alasan Mengapa Anda Sebaiknya Ikuti Training of Trainer BNSP - Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara
Pingback: Tiga Strategi Pengembangan Karir Ini Bisa Bikin Anda Melejit - Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara