Kepemimpinan yang andal dibangun oleh banyak sekali elemen dan peran. Namun ada satu peran penting pemimpin yang seringkali terabaikan: menjadi pemimpin dan coach sekaligus.
Kalau Anda pernah punya coach hebat di sekolah atau kampus, entah itu berwujud guru sekolah ataupun pelatih tim bola basket, Anda pasti sudah paham betapa besar pengaruh mereka dalam kehidupan Anda. Bahkan mungkin ketika masuk ke dalam dunia kerja pun, pengaruh itu tetap hadir.
Tanpa sadar Anda masih menggunakan instruksi-instruksinya. Anda menemukan beberapa wejangannya ternyata dapat diaplikasikan dalam pekerjaan Anda. Coach yang baik memang akan memberikan pengalaman belajar yang positif, menginspirasi setiap individu untuk bekerja keras, dan memaksimalkan potensi mereka, dalam bidang apapun.
UPDATE: Sebelum Anda membaca, silakan tonton terlebih dahulu video tentang Apa Beda Antara Leader dan Manager?
Sama seperti dalam olahraga, coaching di tempat kerja berfokus pada peningkatan keterampilan setiap individu. Coaching akan membantu karyawan menetapkan tujuan, memantau kinerja mereka, dan memberikan umpan balik yang pas.
Dengan coaching, Anda sebagai manajer atau supervisor berkesempatan mengembangkan keterampilan dan membina karyawan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam jangka panjang.
Saat ini, memang masih lebih umum bagi perusahaan atau organisasi untuk mendatangkan coach dari luar untuk membina karyawan. Namun akan lebih baik jika coaching sebagai budaya perusahaan. Itu artinya coach diambil dari jajaran manajer atau supervisor sendiri.
Memasukkan coaching ke dalam gaya kepemimpinan akan membantu para manajer dan supervisor semakin efektif dalam memotivasi anggota timnya. Mereka pun akan semakin terhubung pada tingkatan yang lebih dalam. Coaching juga membantu manajer dan supervisor mengembangkan kepercayaan di antara anggota tim.
Mengapa leader yang baik adalah coach yang kuat?
Ketika berperan sebagai coach, ada banyak hal yang akan dilakukan secara berbeda oleh manajer dan supervisor.
Leader biasa hanya akan memberi tahu karyawan apa yang harus dilakukan, tapi manajer atau supervisor yang menggunakan gaya kepemimpinan dengan coaching akan meluangkan waktu untuk bekerja dengan timnya dalam pengembangan profesional.
Pola berpikir coach akan mengarahkan manajer dan supervisor untuk tahu bagaimana, kapan, dan di mana menawarkan dukungan, serta dorongan kepada timnya. Menjadi coach juga menjadikan mereka tahu caranya membantu karyawan untuk memaksimalkan potensi untuk mencapai tujuan karir mereka.
Memiliki manajer dan supervisor yang berperan sebagai coach membantu karyawan tetap termotivasi dan fokus pada tujuan itu. Ketika ada leader yang mau meluangkan banyak waktu dan energi dalam karir seorang karyawan, maka akan timbul dalam dirinya keinginan untuk memberikan hasil kerja terbaiknya secara konsisten kepada leader-nya dan perusahaan.
Coach yang baik juga dapat membantu mengidentifikasi celah potensial dalam skill karyawan dan mendorongnya untuk mempelajari skill baru, serta mencapai tujuan pribadi baru dalam proses coaching.
Pentingnya skill coaching untuk manajer dan supervisor
Manajemen yang efektif sangat penting bagi kesuksesan perusahaan manapun. Ketika karyawan menampilkan kinerja yang terbaik, perusahaan akan mendapatkan hasil terbaik pula.
Di sinilah pentingnya skill coaching bagi jajaran manajer dan supervisor. Agar perusahaan dapat memperoleh yang terbaik dari karyawannya, leader harus dapat menggali potensi mereka.
- Coaching memang memiliki pendekatan berbeda dengan kepemimpinan biasa, yang cenderung memerintah dan mengontrol, misalnya:
- Coaching lebih condong pada berkolaborasi, alih-alih mengendalikan;
- Coaching lebih pada mendelegasikan lebih banyak tanggung jawab;
- Coaching lebih banyak mendengarkan, alih-alih berbicara;
- Coaching lebih sedikit memberikan perintah dan lebih banyak mengajukan pertanyaan, yang pada akhirnya akan membuat karyawan mengerjakan pekerjaan berdasarkan kesadarannya sendiri;
- Coaching lebih condong pada memberikan umpan balik yang spesifik, alih-alih membuat penilaian.
Pendeknya, coaching adalah tentang membantu orang lain untuk belajar. Meskipun tidak ada cetak biru tentang ketentuan menjadi coach yang andal, namun ada beberapa ciri kepribadian dan skill mendasar yang diperlukan untuk menjadi coach hebat, yakni:
- Mendengarkan
- Mengajukan pertanyaan
- Kemampuan membangun hubungan dan mendorong masukan
- Berempati
- Kemampuan untuk merangkum dan merefleksikan dengan jelas dan ringkas
- Melemparkan tantangan
- Mempertahankan fokus
- Tidak menghakimi
- Memberikan umpan balik yang konstruktif
- Dapat dipercaya dan memperlakukan orang lain dengan hormat
- Sadar diri
Mengembangkan tim dan anggota tim dengan coachingDi bawah ini adalah titik-titik krusial di mana proses coaching dapat mengembangkan tim dan anggota tim dalam memperbaiki kinerja:
Pada peningkatan komunikasi tim
Keberhasilan tim bergantung pada kolaborasi individu-individu yang bekerja menuju tujuan kolektif. Tanpa jalur komunikasi yang efektif, kesuksesan tim tidak dapat dicapai. Komunikasi yang efektif adalah dasar individu untuk bisa bekerja sama, bagaimana umpan balik diberikan dan diterima, cara masing-masing individu berkembang, dan bagaimana konflik diselesaikan.
Coach akan bekerja dengan tim untuk membantu memperbaiki jalur komunikasi ini. Seorang coach dapat memberi tim beragam tool dan mekanisme yang tepat untuk berkomunikasi secara efektif, sehingga mereka dapat merampingkan proyek tim dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan.
Pada saat coach membuat setiap anggota tim bertanggung jawab
Ketika individu merasa bertanggung jawab atas kesalahan atau keberhasilan mereka sendiri, mereka akan lebih terlibat dengan pekerjaan mereka. Kemungkinan mereka untuk mencapai tujuan pun menjadi lebih besar.
Hal yang sama berlaku pada tanggung jawab dalam tim. Ketika seorang individu, apakah dia CEO atau junior executive, merasa bertanggung jawab atas hasil kerja tim, mereka akan lebih mungkin mencapai tujuan, baik secara individual, maupun kolaboratif.
Coach bekerja dengan setiap anggota tim untuk menanamkan rasa tanggung jawab, sehingga setiap orang dalam tim merasakan kepemilikan atas kinerja dan hasil tim.
Pada penyelesaian konflik
Kebanyakan leader merasa menyelesaikan konflik adalah komponen vital dari peran mereka. Hampir setengah dari CEO, dewan direksi, dan eksekutif senior dalam sebuah survei, menganggap keterampilan manajemen konflik adalah bidang perhatian utama mereka.
Padahal, penting juga bagi individu atau anggota tim untuk mampu mempertahankan keterampilan mereka dalam bekerja dengan melewati masalah-masalah kolektif dan mengelola perbedaan pendapat dengan cepat dan mandiri.
Jadi, menyelesaikan konflik adalah keterampilan penting yang dapat ditanamkan oleh coach, baik dalam individu, maupun tim. Coach dapat memberi tim tool yang tepat untuk mengembangkan lingkungan, di mana komunikasi yang efektif dapat mengatasi konflik di tempat kerja.
Pada peningkatan moral
Ada banyak dampak positif yang dihasilkan dari sebuah proses coaching yang efektif. Salah satunya, munculnya semangat kerja yang tinggi. Ketika individu berkomunikasi secara efektif dan mencapai tujuan bersama, hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan moral tim.
Kepercayaan diri dan moral tim yang meningkat akan memungkinkan kinerja tim tetap tinggi. Membaiknya moral kerja dan semakin terlibatnya karyawan dengan pekerjaannya, lebih memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan, baik secara mandiri, maupun bersama-sama dengan tim.
Pada penempatan pondasi untuk sukses
Salah satu kemampuan yang mendasari coaching adalah keberhasilan untuk menanamkan pola pikir coaching dalam setiap individu. Dengan pola pikir ini, individu akan lebih siap untuk berkomunikasi di tempat kerja dan mencapai tujuan bisnis yang penting.
Coaching juga memberi karyawan keterampilan untuk melatih orang lain lagi, demi mendapatkan pola pikir yang sama. Ini sangatlah bermanfaat, terutama untuk pelatihan dan pengembangan karyawan baru atau anggota tim baru.
Coaching membantu leader memaksimalkan potensi tim
Coach adalah leader yang andal karena mereka tahu bagaimana membuka potensi dan memotivasi anggota timnya untuk memaksimalkan kinerja mereka. Singkatnya, mereka membantu orang lain untuk menjadi versi terbaik dari mereka sendiri. Dan inilah sebenarnya yang dimaksud dengan kepemimpinan itu.
Coaching di lapangan olahraga sama pentingnya dengan di di tempat kerja. Potensi karyawan dimaksimalkan ketika leader menempatkan tim mereka pada posisi untuk sukses, melingkungi mereka dengan talenta-talenta pendukung, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan baru.
Tempat kerja merupakan kumpulan potensi dan pengalaman. Lalu bagaimana agar coaching dapat membantu Anda sebagai leader di tempat kerja memaksimalkan potensi tim? Berikut adalah kiatnya:
- Berusahalah untuk selalu melibatkan anggota tim Anda pada semua tingkatan proses pengambilan keputusan. Mintalah pendapat mereka, dorong mereka untuk berani mengungkapkannya, dengarkan, dan hargai;
- Libatkan pula seluruh anggota tim dalam menentukan tujuan kolektif yang dapat diukur dan terukur;
- Mintalah masukan dari semua tingkatan untuk solusi dari masalah atau tantangan yang ada;
- Bagikan hasilnya, modifikasi strategi, dan mulailah prosesnya lagi dari atas;
- Mengadopsi kebijakan yang menghargai partisipasi dan kolaborasi seluruh tim.
Atmosfer tempat kerja yang dibangun dengan cara ini akan memberikan ruang bagi Anda untuk semakin mengenali potensi yang ada dalam diri tiap karyawan. Karyawan atau anggota tim pun akan semakin percaya diri dan terdorong untuk menggunakan potensinya dengan maksimal.
Miliki tim unggul berkinerja tinggi dengan coaching dan mentoring
Leadership yang baik bukanlah tentang apa yang telah kita capai untuk diri kita sendiri, melainkan tentang kemampuan kita menginspirasi orang lain untuk menjadi lebih baik.
Baik coaching, maupun mentoring memberikan warna kepemimpinan tersendiri. Keduanya lebih ramah dibandingkan gaya kepemimpinan tradisional, sehingga dipercaya mampu membangun tim yang lebih unggul dan berkinerja tinggi.
Coaching dan mentoring lebih efektif dalam membantu menumbuhkan keterampilan karyawan dan membimbing calon karyawan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.
Sebagai seorang leader, Anda membangun hubungan yang lebih baik dengan karyawan dalam proses coaching dan mentoring ini. Karyawan juga akan cenderung lebih terbuka dan menerima visi perusahaan, serta bersedia bekerja lebih keras untuk kesuksesaan bersama.
Coaching membantu mengurangi masalah dengan lebih cepat, sedangkan mentoring membantu membangun kesetiaan karyawan. Kesediaan karyawan untuk bekerja keras dikarenakan proses coaching dan mentoring telah membukakan dan memampukan mereka untuk melihat keberhasilan yang dapat mereka capai di masa depan.
Perusahaan dan organisasi besar telah memadukan coaching dan mentoring untuk membentuk tim yang unggul dan berkinerja tinggi. Memberikan karyawan kesempatan untuk berhasil dalam apa yang mereka lakukan, serta tumbuh ke tingkat karier yang lebih tinggi.
Coaching dan mentoring membantu perusahaan untuk merekrut karyawan berbakat dan mempertahankan mereka untuk jangka panjang.
Ketika coaching dan mentoring tidak dijadikan sebagai bagian penting dari model pengembangan sumber daya manusia, karyawan akan cenderung meninggalkan perusahaan untuk mencari peluang lain untuk pertumbuhan dan kesuksesannya.Tingkat retensi yang tinggi adalah beban bagi perusahaan. Inilah sebabnya coaching dan mentoring menjadi pilihan yang lebih populer saat ini. (*)
Apa saja keterampilan utama yang perlu dikuasai seorang manajer baru?
Dapatkan buku Essential Skills for New Manager - Seri 1 yang membahas bagaimana 4 skill utama dalam mengelola tim dengan baik.
131 halaman - PDF format - Gratis untuk Anda