Selamat! Anda sudah dipromosikan menjadi seorang manajer. Artinya, Anda sudah mulai menapaki karier yang lebih tinggi.
Selain jabatan yang lebih tinggi daripada sebelumnya, menjadi manajer berarti Anda juga akan mendapatkan gaji yang lebih baik, serta tentu saja, tanggung jawab dan tugas yang lebih berat.
Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh seorang manajer adalah menjalin relasi. Relasi itu adalah relasi dengan anak buah, atasan dan bisa juga dengan klien.
Relasi dengan anak buah, misalnya adalah ketika Anda harus mendelegasikan tugas, memberikan evaluasi atas kinerja mereka, atau juga ketika memang harus berbicara tatap muka dengan mereka. Berbicara tatap muka ini bisa terjadi, misalnya ketika Anda harus memanggil mereka yang melakukan kesalahan, atau menyampaikan evaluasi secara pribadi.
Tentu saja, tidak mudah menjalin relasi dengan banyak orang, karena mereka memiliki karakter dan gaya berkomunikasi yang berbeda-beda. Ada yang suka bercanda, ada yang terlalu serius dalam menanggapi segala hal, serta ada juga yang sepertinya susah untuk diajak berbicara.
Di era seperti sekarang ini, kemampuan berkomunikasi menjadi sangat penting. Komunikasi yang baik akan sangat membantu perusahaan, yang saat ini lebih mengutamakan kolaborasi antarkaryawan, daripada menyuruh mereka saling berkompetisi.
Kemampuan berkomunikasi seorang manajer juga akan menjadi penentu bagi sebuah tim kerja. Ketika pemimpin tim kerja dapat menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh anggota timnya, maka kinerja tim akan berjalan dengan baik. Jika tim bekerja dengan baik, maka, produktivitas juga akan menjadi lebih baik.
Menjadi Manajer yang Asertif
Zaman sekarang sudah bukan saatnya lagi seorang atasan yang galak atau ditakuti. Seorang manajer yang baik adalah manajer yang disegani. Disegani berbeda dengan ditakuti. Disegani bisa berarti dihormati.
Menjadi disegani juga berarti harus dihindari. Alih-alih, justru akan semakin baik jika seorang manajer itu adalah pribadi yang dekat secara personal dengan seluruh anggota timnya. Dengan begitu, maka dia dapat memberikan pengaruhnya kepada mereka.
Untuk menjadi dekat secara personal dengan anak buah, maka tidak ada lagi yang dibutuhkan selain kemampuan berkomunikasi yang mumpuni. Dalam hal ini, komunikasi asertif adalah kuncinya.
Inti dari komunikasi asertif adalah:
-
Jujur
Seorang manajer harus menjadi orang jujur. Ketika menjalin komunikasi dengan orang lain di tempat kerja, kejujuran ini harus menjadi yang utama.
Tapi, karena kadang-kadang kejujuran itu menyakitkan, maka haruslah dicari cara yang paling pas untuk mengungkapkannya. Kejujuran yang disampaikan haruslah tidak sampai menyinggung atau menyakiti orang lain.
-
Menjadi pribadi yang hangat
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, maka usahakan menjadi pribadi yang hangat. Hal ini bisa ditunjukkan dengan melakukan kontak mata saat berbicara. Berikan tatapan mata yang memberikan kehangatan kepada kawan bicara. Dengan tatapan mata yang hanget ini, maka kawan bicara akan lebih nyaman dan pembicaraan bisa berlangsung dengan lebih efektif.
-
Merasa diri sama dengan orang lain
Walaupun harus berbicara dengan anak buah, seorang manajer sebaiknya tetap merasa down to earth. Artinya, dia tidak boleh merasa lebih tinggi daripada orang yang diajak berbicara.
Maksud dari merasa sama ini adalah, seorang manajer juga tetap harus menghormati anak buahnya. Jika anak buah memiliki perbedaan cara pandang atau kemampuan dengan dirinya, maka manajer harus menghormati hal itu.
-
Memberikan motivasi
Akibat dari sikap penghormatan tadi, maka tujuan berikutnya adalah memberikan motivasi kepada orang yang diajak berbicara.
Misalnya, ketika memanggil anggota tim yang kinerjanya dianggap tidak sesuai dengan target, maka manajer yang baik harus bisa membuatnya lenyadari kekurangannya. Dengan begitu, dia akan memperbaiki dirinya dan mencapai tingkat kinerja yang diharapkan.
Jika Anda mampu untuk memberikan penghormatan kepada orang lain, maka orang lain juga akan menghormati Anda. Jika seorang manajer dapat menjadi pribadi yang menyenangkan di mata anak buahnya, maka mereka pasti akan merasa segan kepadanya.
Ketika anak buah merasa segan kepada atasannya, maka mereka biasanya justru akan lebih tertantang untuk memberikan performa kerja yang optimal. Mereka tidak takut untuk bertanya atau berinovasi, karena menyadari bahwa mereka memiliki atasan yang selalu siap untuk mengakomodir atau memberikan bantuan.
Kalau anak buah bisa menganggap manajernya adalah orang yang fun, maka suasana kerja di dalam tim akan menjadi menyenangkan. Saat semua anggota tim merasa senang, maka mereka juga akan bekerja dengan optimal.
Ingin memperdalam pengetahuan Anda tentang presentasi?
Dapatkan buku Presentasi Memukau yang membahas bagaimana mempersiapkan, mendesain dan membawakan presentasi yang luar biasa.
216 halaman - PDF format - Gratis
Apa saja keterampilan utama yang perlu dikuasai seorang manajer baru?
Dapatkan buku Essential Skills for New Manager - Seri 1 yang membahas bagaimana 4 skill utama dalam mengelola tim dengan baik.
131 halaman - PDF format - Gratis untuk Anda
Pingback: Kemampuan Komunikasi yang Harus Dimiliki Seorang Manager | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara
Pingback: Manajer Asyik, Anak Buah Sip | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara
Pingback: Manajer vs Leader | Training Provider Jakarta Indonesia - PT. Presenta Edukreasi Nusantara