Program pelatihan dan pengembangan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan. Ciri perusahaan maju dan punya visi ke depan salah satunya adalah terus berusaha secara rutin mengadakan atau memberikan pelatihan bagi karyawannya, serta mengalokasikan anggaran untuk kepentingan itu. Pelatihan bisa dilakukan secara in-house, maupun mengikutsertakan para manajer dan karyawan dalam pelatihan-pelatihan publik.
Kini, seiring dengan perkembangan teknologi, banyak perusahaan mulai mengembangkan SDM-nya melalui e-learning atau pembelajaran secara digital. Oleh sebab itu, beberapa perusahaan juga mengubah nama program ini menjadi pembelajaran dan pengembangan SDM atau Human Resources Learning and Development (HR L & D). Pelatihan secara digital ini dilakukan melalui webinar, simulasi, video, halaman-halaman wiki, gamifikasi, pembelajaran mobile, dan microlearning atau pembelajaran mikro.
Pelatihan dan pengembangan SDM lewat perangkat digital ini cocok untuk pekerja masa kini, di mana bisnis makin mengglobal, makin banyak pekerja yang memilih bekerja secara telecommuting atau bekerja dari luar kantor, dan mereka bekerja dengan kontrak-kontrak yang non-standard, mulai dari kerja kontrak berjangka waktu, freelance, pekerjaan-pekerjaan konsultasi, job-sharing, dan kerja part-time atau jangka pendek. Mereka adalah jenis pekerja yang mungkin akan sulit dimintai kesediaan dan waktunya mengikuti pelatihan untuk pengembangan SDM dalam kelas-kelas formal yang difasilitasi perusahaan.
Oleh karena itu, mereka biasanya akan menyukai kesempatan mengikuti pelatihan via platform-platform video conference atau webinar, seperti Skype atau GoToMeeting. Namun benarkah program pelatihan dan pengembangan SDM dengan memanfaatkan teknologi informasi ini adalah solusi terbaik untuk pengembangan SDM masa kini?
Penggunaan teknologi untuk pelatihan dan pengembangan SDM memang memiliki banyak keuntungan, misalnya anggaran perusahaan menjadi berkurang untuk mengganti biaya perjalanan peserta dari dan ke tempat pelatihan.
Suasana pembelajaran secara online atau e-learning pun biasanya akan lebih interaktif.
Hal ini juga memungkinkan perusahaan menggunakan fitur-fitur artificial intelligence untuk menyesuaikan konten pembelajaran dengan individu pekerja. Pelatihan dan pengembangan SDM secara digital pun tak akan terlalu mengganggu rutinitas kerja sehari-hari pekerja. Belum lagi program-program e-learning dapat diakses kembali oleh pekerja, kapan pun dan di mana pun mereka membutuhkannya.
Pelatihan dan pengembangan SDM lewat e-learning memberikan keleluasaan bagi pekerja untuk tetap dapat melakukan pekerjaan pentingnya. Ini menjadi solusi bagi para manajer dan karyawan yang merasa sudah bekerja terlalu keras dan stress, serta susah mencari waktu luang dalam jam kantor untuk mengikuti pelatihan yang mereka perlukan untuk mengembangkan diri.
Program-program pembelajaran mikro yang pendek-pendek dapat membantu pekerja mendapatkan pembelajaran dalam bentuk-bentuk yang ringkas. Tipe pembelajaran seperti ini pun bisa menjadi suplemen bagi program pelatihan dan pengembangan SDM tradisional untuk menjadi pengingat, fasilitasi transfer pengetahuan, dan membuat pembelajaran lebih relevan, serta praktis. Microlearning ini bisa dilakukan melalui video pendek, podcast, e-mail, cheat sheet, poster, atau panduan, dan diberikan setelah pekerja menyelesaikan pelatihan formal.
Program pelatihan dan pengembangan SDM memang tengah menghadapi transformasi ketika makin banyak perusahaan mencari cara untuk mengganti pelatihan di kelas dengan solusi digital. Ini juga memberikan peluang baru bagi para praktisi pelatihan dan pengembangan SDM dengan pengetahuan dan keterampilan dalam e-learning, menjadi fasilitator secara online, dan pedagogi digital.
Mulai banyak perusahaan mencari spesialis pelatihan dan pengembangan SDM dengan kualifikasi tak hanya dalam pelatihan dan desain instruksional, melainkan juga dalam hal-hal seperti e-learning dan pengembangan web, desain grafis, pengeditan video, serta pengembangan dan manajemen konten online.
Namun, program pelatihan dan pengembangan SDM secara digital ini pun masih memiliki kelemahan dan kadang belum bisa menggantikan keefektifan pelatihan tradisional. Apa sajakah itu?
- Teknologi bukanlah solusi terbaik untuk semua jenis pelatihan. Beberapa jenis pelatihan tetap akan lebih baik dilakukan secara langsung atau personal.
- Banyak perusahaan yang memilih program pelatihan dan pengembangan SDM online hanya karena terkesan trendi atau keren, bukan merujuk pada kebutuhan perusahaan atau karyawan.
- Program e-learning dari vendor kadang-kadang tidak cocok dengan kebutuhan perusahaan atau karyawan.
- Mengembangkan dan menyesuaikan e-learning dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan bisa jadi lebih mahal dan menghabiskan waktu.
- Orang punya gaya dan preferensi belajarnya masing-masing. Tak semuanya juga terampil menggunakan teknologi informasi.
- Pelatihan secara online cenderung tidak mengindahkan aspek sosial dalam proses pembelajaran.
Karyawan membutuhkan pelatihan dan pengembangan SDM yang berkualitas, termasuk untuk pelatihan e-learning ini. Tentu saja dibutuhkan provider pelatihan dan pengembangan SDM yang dapat memenuhinya. Salah satu provider pelatihan dan pengembangan SDM yang dapat diandalkan adalah Presenta Edu.
Presenta Edu memiliki trainer-trainer yang berpengalaman di bidangnya masing-masing, yang dilengkapi dengan materi pelatihan yang mumpuni, mudah dimengerti dan diaplikasikan oleh para peserta training.