Dalam sebuah public speaking, suara seorang pembicara sangat menentukan. Bagaimana agar Anda bisa berbicara dengan baik, dengan lancar, sekaligus meyakinkan?
Apa kabar, teman-teman semuanya? Terima kasih buat kalian semua yang terus setia untuk mengikuti channel Presenta Edu.
Di sini kita masih melanjutkan kembali topik tentang public speaking. Kalau sebelumnya kita sudah membahas tentang banyak hal, tentang pembukaan, tentang bagaimana kita mengatur tentang konten kita, maka kali ini kita akan membahas tentang satu hal yang penting. Bagaimana cara berbicara yang baik sebagai seorang public speaker? Hal-hal apa saja yang harus kita kenali dalam sebuah pembicaraan agar kita bisa menampilkan pembicaraan yang impactful atau berkesan kepada audiens kita.
Lewat video berikut ini saya akan menjelaskan, seperti apa aspek bahasa verbal, hal-hal yang kita keluarkan lewat mulut kita, yang kita suarakan dalam sebuah public speaking yang baik.
Sebagai seorang public speaker, maka Anda harus menguasai aspek bahasa verbal. Ada tiga hal yang paling pokok di sini:
1. Kejelasan Suara
Ketika kita berbicara, pastikan bahwa suara kita jelas. Jelas di sini adalah baik secara volume suara maupun kata-kata yang kita ucapkan.
Saat berbicara di forum-forum penting, biasanya panitia akan menyediakan berbagai peralatan yang dibutuhkan, seperti laptop, pemutar slide dan mikrofon. Pakailah mikrofon itu dengan tepat dan baik. Kalau menggunakan mikrofon yang dipegang, arahkan dengan tepat ke mulut kita. Jangan terlalu jauh atau terlalu dekat, agar bisa menghasilkan suara yang pas.
Jadi, kalau kita mau berbicara di depan sebuah forum yang penting, sangat perlu untuk melakukan tes pada alat-alat yang akan digunakan, termasuk mikrofon yang disediakan. Jangan sampai persiapan yang sudah kita lakukan jadi buyar hanya gara-gara mikrofonnya tidak berfungsi.
Suara kita juga harus bertenaga. Itulah sebabnya, disarankan untuk berbicara dengan posisi berdiri, agar suara kita jadi lebih bertenaga. Kalau kita bicara dalam posisi duduk, maka hal itu bisa membuat suara kita agak tertahan. Sedangkan ketika kita bicara dalam posisi berdiri, maka suara kita akan lebih ‘keluar’, karena suara kita lebih bertenaga.
Pastikan juga saat kita berbicara, temponya tidak terlalu cepat atau terlalu lambat, agar suaranya jelas. Banyak orang yang pada saat berbicara, suaranya tidak jelas, karena dia berbicara terburu-buru. Akibatnya, kata-kata yang diucapkannya kurang dapat ditangkap dengan baik.
Inilahyang kita kenal dengan artikulasi, yaitu cara mengucapkan kata-kata. Semakin kita tenang saat bicara, maka temponya akan semakin pas dengan tempo natural saat kita berbicara, sehingga suara kita juga akan semakin jelas.
2. Tempo dan Jeda
Tempo adalah kecepatan berbicara. Seperti yang telah disampaikan, tempo yang tepat dapat menentukan kejelasan kita saat berbicara.
Tempo yang paling tepat adalah tempo natural, seperti saat kita sedang berbicara sehari-hari. Tapi, sesekali kita perlu untuk meningkatkan tempo, atau berbicara dengan lebih cepat. Gunanya adalah untuk memompa semangat.
Sesekali tempo juga harus diperlambat, khususnya ketika kita ingin agar audiens kita memikirkan atau merenungkan apa yang sedang kita bicarakan.
Di antara perubahan tempo itu, ada jeda yang kita lakukan. Seorang pembicara yang baik menggunakan jeda untuk memperkuat poin-poin pembicaraan. Jeda adalah berhenti dengan sengaja untuk memperkuat poin-poin penting yang ingin disampaikan.
3. Hindari Bergumam
Kenapa kita bergumam? Karena ada faktor kebiasaan. Tapi, bisa juga karena kita kurang persiapan. Maka, persiapkan diri sebaik-baiknya sebelum tampil. Kalau memang ada kebiasaan bergumam, targetkan untuk mengurangi gumaman itu.
Bergumam terjadi ketika kita berpikir. Saat berpikir itu, kita mengeluarkan suara tanpa makna. Hal ini bisa mengurangi kredibilitas kita sebagai seorang public speaker.
Public speaker yang baik adalah yang suaranya bisa jernih. Dia tidak akan mengucapkan kata-kata yang memang tidak perlu diucapkan.
Cara untuk menghilangkan kebiasaan bergumam adalah dengan menyadarinya. Saat kita berpikir waktu berbicara, maka tidak perlu mengeluarkan suara. Kita sebaiknya diam saja. Saat diam itu, bisa menjadi jeda yang baik, dibandingkan dengan kita mengatakan ‘mmmm’ atau ‘apa ya’.
Kalau tiga hal ini diterapkan pada saat melakukan public speaking, maka kita bisa tampil lebih percaya diri, terlihat lebih meyakinkan, terdengar lebih berwibawa.
Itulah tiga hal penting yang wajib dilakukan untuk menjadi seorang public speaker yang baik. Agar kita lebih menguasai teknik-teknik public speaking, sebaiknya mempelajarinya dengan lebih mendalam, misalnya dengan mengikuti pelatihan public speaking. Dengan begitu, maka ilmu dan wawasan kita dalam hal public speaking menjadi lebih luas.
Kita juga perlu sering berlatih. Disarankan untuk tidak hanya berlatih menyampaikan presentasi ketika mendapat tugas dari bos saja. Tapi, kita dapat berlatih setiap kali ada kesempatan.
Oke, bagaimana isi video tadi? Menarik, bukan? Kita sudah mempelajari tentang bagaimana aspek bahasa verbal dalam sebuah public speaking. Kita harus memperhatikan, ada tiga hal yang penting, yang menjadi kunci.
Dimulai dari kejelasan suara. Pastikan suara kita jelas, dapat didengar dengan baik. Yang kedua, kita juga harus mampu menggunakan tempo dan jeda. Jadi public speaker yang baik itu ada variasi dalam bicaranya. Ada cepat-lambat, ada mungkin tinggi-rendah, dan seterusnya. Terakhir, kita harus belajar, bagaimana untuk mengurangi sampai menghilangkan bergumam.
Kalau tiga hal ini Anda terapkan dalam public speaking, maka insyaAllah Anda akan tampil lebih percaya diri, terlihat lebih meyakinkan, terdengar lebih berwibawa ketika menyampaikan sebuah pembicaraan, sesuai dengan topik yang menjadi keahlian Anda sekalian.
Terima kasih untuk Anda semua yang sudah menyaksikan video ini. Saya berharap video tersebut bermanfaat. Silakan, Anda boleh share, like dan juga sampaikan komentarnya kalau punya pertanyaan. InsyaAllah saya dan tim akan menjawabnya. Semoga dengan video ini kita akan semakin baik lagi dalam public speaking, khususnya dalam aspek berbicara, aspek bahasa verbal.
Sampai ketemu lagi lewat video-video berikutnya. Saya Muhammad Noer dari Presenta Edu.
